CEO Perplexity: Agen AI Bisa Otomatisasi Penuh Pekerjaan Eksekutif dalam Setahun!
Revolusi kecerdasan buatan (AI) diprediksi akan mengubah lanskap pekerjaan secara drastis. Aravind Srinivas, CEO startup AI Perplexity, menyatakan bahwa otomatisasi penuh pekerjaan eksekutif dapat terjadi ketika teknologi generatif AI berkembang menjadi agen AI. Prediksi ini mengacu pada perkembangan Comet, peluncur AI generasi berikutnya dari Perplexity yang dirancang untuk menangani operasi multi-tugas yang kompleks.
Dalam siniar The Verge, Decoder, yang dilansir dari Gizmodo pada Senin (21/7), Srinivas menyebut bahwa agen AI berpotensi merevolusi berbagai peran.
Contoh Nyata Otomatisasi di Sektor Rekrutmen
Srinivas memberikan contoh konkret di sektor rekrutmen. Agen AI berpotensi digunakan untuk:
- Menyusun daftar lulusan teknik terbaik dari universitas terkemuka yang sebelumnya pernah bekerja di perusahaan teknologi.
- Mengumpulkan informasi kontak para kandidat.
- Menyusun email personalisasi secara massal.
- Mengintegrasikan data ke dalam Google Sheet, lengkap dengan tautan LinkedIn.
- Menjadwalkan pertemuan informal.
Dengan tingkat kecanggihan AI generasi selanjutnya ini, Srinivas optimistis bahwa proses rekrutmen dapat diringkas durasinya menjadi hanya satu pekan, dengan fokus utama mencari dan mendekati kandidat yang diharapkan.
Comet sebagai Asisten Multifungsi
Selain rekrutmen, Srinivas mencontohkan bahwa Comet juga dapat berfungsi sebagai asisten terintegrasi dengan aplikasi seperti Gmail dan Google Calendar. Comet diklaim mampu:
- Mengelola penjadwalan.
- Mengakses dan memperbarui aplikasi pengolah data (spreadsheet).
- Menindaklanjuti kandidat.
- Memberikan penanda status respons atau proses rekrutmen yang sedang berjalan.
- Menyelesaikan dan menjadwalkan obrolan.
- Memberikan pengingat untuk rapat.
Dalam visinya, AI dapat menyelesaikan pekerjaan yang membosankan, sehingga manusia mendapatkan lebih banyak waktu untuk bersantai dan menjelajahi media sosial.
Prediksi Jangka Waktu Otomatisasi
Srinivas meyakini kemajuan dalam model penalaran AI, seperti GPT-5 atau Claude 4.5, akan memungkinkan otomatisasi penuh “pekerjaan membosankan” tersebut dalam waktu enam bulan hingga satu tahun.
“Saya cukup yakin enam bulan hingga satu tahun dari sekarang, itu bisa melakukan semua itu,” kata Srinivas. Pernyataan ini menunjukkan keyakinan kuat Perplexity terhadap potensi transformatif AI dalam waktu dekat.
Sumber : ANTARA
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com