Cerita dalam Komik Membuat Wisatawan Membatalkan Rencana Liburan ke Jepang

Last Updated: 2 Juni 2025By Tags: ,

Ramalan dalam Komik Sebabkan Wisatawan Batalkan Liburan ke Jepang

Sebuah manga asal Jepang berjudul The Future I Saw karya Ryo Tatsuki memicu keresahan di kalangan wisatawan. Komik tersebut memuat ramalan yang menyebutkan bahwa akan terjadi gempa bumi besar di Jepang pada bulan Juli, sehingga sejumlah wisatawan membatalkan perjalanan mereka ke negara itu.

Menurut laporan dari The Independent, jumlah pemesanan tiket ke Jepang dari Hong Kong mengalami penurunan drastis hingga 50 persen setelah komik ini kembali viral. Komik ini awalnya terbit pada tahun 1999 dan menampilkan ilustrasi mimpi-mimpi sang seniman, termasuk bencana alam yang ia “ramalkan”.

Dalam versi yang diperluas dan diterbitkan pada 2021, Tatsuki menyebut bahwa pada 5 Juli 2025, retakan di dasar laut antara Jepang dan Filipina akan memicu gelombang besar yang menghantam daratan Jepang. Dalam komik itu digambarkan bahwa tsunami yang terjadi bisa tiga kali lebih tinggi dibandingkan peristiwa tsunami dahsyat tahun 2011.

Tatsuki sendiri pernah menarik perhatian sebelumnya karena “meramalkan” bencana yang terjadi pada Maret 2011, bertepatan dengan gempa dan tsunami Tohoku. Sejak itu, komiknya menarik banyak pengikut dan telah terjual sebanyak 900.000 eksemplar, termasuk versi berbahasa Mandarin.

Didukung Para Paranormal

Ramalan dalam komik ini semakin menyebar luas setelah sejumlah paranormal dari Jepang dan Hong Kong turut menyuarakan peringatan serupa di media sosial. Salah satunya adalah Qi Xian Yu, influencer feng shui yang dikenal sebagai “Master Seven”, yang memperingatkan agar wisatawan menghindari Jepang untuk sementara waktu.

Perlu diketahui bahwa gempa bumi kecil merupakan kejadian umum di Jepang karena letak geografisnya berada di pertemuan beberapa lempeng tektonik. Bahkan, pada awal tahun ini, panel peneliti Jepang meningkatkan kemungkinan gempa besar di zona Palung Nankai dalam 30 tahun mendatang menjadi lebih dari 80 persen.

Meski demikian, para ilmuwan menyatakan bahwa meramalkan waktu dan tempat terjadinya gempa secara tepat adalah hal yang hampir mustahil. Kantor Kabinet Jepang melalui akun resminya di X (sebelumnya Twitter) juga menegaskan bahwa dengan ilmu pengetahuan saat ini, tidak mungkin menentukan tanggal, waktu, dan lokasi gempa secara akurat. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada dan siap siaga kapan saja.

Dampak pada Dunia Pariwisata

Pengaruh dari komik ini terasa bukan hanya di Hong Kong, tetapi juga menjalar ke Cina, Thailand, dan Vietnam. CN Yuen, direktur eksekutif dari biro perjalanan WWPKG di Hong Kong, menyebut bahwa pemesanan perjalanan ke Jepang menurun tajam hingga 50 persen selama musim liburan Paskah. Penurunan ini berlanjut hingga sekarang karena kekhawatiran wisatawan atas kemungkinan terjadinya bencana.

Bahkan, surat kabar Mainichi Shimbun melaporkan bahwa maskapai Greater Bay Airlines dari Hong Kong memutuskan untuk mengurangi jumlah penerbangan ke Jepang mulai 12 Mei hingga 25 Oktober. Rute menuju kota Sendai dipangkas dari empat menjadi tiga penerbangan per minggu, sementara rute ke Tokushima berkurang dari tiga menjadi dua kali per minggu. Maskapai tersebut mengaitkan penurunan permintaan dengan ramalan bencana yang mencuat di masyarakat.

Situasi ini diperparah oleh ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan tarif Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump, yang turut memengaruhi keputusan maskapai untuk mengurangi jumlah penerbangan.

Tanggapan dari Ryo Tatsuki

Dalam pernyataan terbarunya, Ryo Tatsuki yang kini berusia 70 tahun, meminta agar masyarakat tidak terlalu terpengaruh oleh isi komiknya. Ia menegaskan bahwa ramalannya sebaiknya tidak dijadikan pedoman, dan masyarakat lebih baik mengikuti arahan dari para ahli dan ilmuwan.

Meskipun banyak wisatawan dari negara-negara Asia menunda atau membatalkan perjalanan mereka, data resmi mencatat bahwa Jepang tetap menjadi destinasi populer. Hingga Maret 2025, jumlah wisatawan internasional yang mengunjungi Jepang telah melampaui angka 10 juta. Bahkan, pada bulan April saja, tercatat lonjakan kunjungan sebesar 28,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total 3,91 juta wisatawan—jumlah tertinggi yang pernah tercatat sejauh ini.

Sumber : TEMPO

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment