Daftar Maskapai Paling Tepat Waktu di Dunia pada 2025, Saudia Peringkat Pertama
Ketepatan waktu menjadi salah satu aspek penting dalam dunia penerbangan. Saat maskapai menjalankan jadwal penerbangannya secara tepat waktu, para penumpang bisa melakukan perjalanan dengan lebih nyaman dan sesuai rencana yang telah disusun. Lantas, maskapai mana yang saat ini memiliki rekor ketepatan waktu terbaik di dunia?
Cirium, lembaga analisis penerbangan asal Inggris, merilis laporan performa ketepatan waktu untuk bulan Juni 2025. Analisis ini didasarkan pada data dari 252.797 penerbangan secara global. Berdasarkan data tersebut, maskapai Saudia dari Arab Saudi dinobatkan sebagai maskapai paling tepat waktu di dunia, dengan tingkat ketepatan mencapai 91,33 persen dari total 16.733 penerbangan.
Aeromexico menyusul di posisi kedua dengan catatan ketepatan waktu 87,85 persen dari 15.868 penerbangan, disusul oleh Azul di urutan ketiga dengan 86,33 persen dari 25.293 penerbangan.
Di kawasan Asia-Pasifik, Thai AirAsia menjadi yang paling tepat waktu, mencatat 87,71 persen dari 8.921 penerbangan, diikuti ANA (85,67%) dan Philippine Airlines (85,59%).
Daftar Maskapai Penerbangan Paling Tepat Waktu di Dunia (Juni 2025 – versi Cirium):
-
Saudia – 91,33% (16.733 penerbangan)
-
Aeromexico – 87,85% (15.868 penerbangan)
-
Azul – 86,33% (25.293 penerbangan)
-
ANA – 85,67% (25.247 penerbangan)
-
SAS – 85,27% (23.344 penerbangan)
-
Turkish Airlines – 83,78% (37.260 penerbangan)
-
JAL – 83,60% (25.546 penerbangan)
-
LATAM Airlines – 81,52% (46.592 penerbangan)
-
Avianca – 81,25% (21.952 penerbangan)
-
Iberia – 80,68% (15.962 penerbangan)
Daftar Maskapai Paling Tepat Waktu di Asia-Pasifik:
-
Thai AirAsia – 87,71% (8.921 penerbangan)
-
ANA – 85,67% (25.247 penerbangan)
-
Philippine Airlines – 85,59% (9.669 penerbangan)
-
JAL – 83,60% (24.546 penerbangan)
-
IndiGO – 81,65% (65.927 penerbangan)
-
Cathay Pacific – 80,61% (9.400 penerbangan)
-
Thai Airways International – 79,29% (6.991 penerbangan)
-
Qantas – 78,96% (22.954 penerbangan)
-
Singapore Airlines – 78,87% (9.888 penerbangan)
-
Air New Zealand – 78,61% (13.430 penerbangan)
Dalam laporan tersebut, Cirium juga menyoroti berbagai faktor yang memengaruhi kelancaran operasional penerbangan. Salah satunya adalah kenaikan angka pembatalan penerbangan global hingga 20 persen pada Juni 2025, dengan 55.278 penerbangan dibatalkan, meningkat dari 46.138 pada Mei.
Wilayah Timur Tengah dan Afrika, meski hanya menyumbang 14 persen dari total pembatalan global, mencatat lonjakan pembatalan hampir 200 persen, yang dipicu oleh ketegangan geopolitik di wilayah tersebut.
Sementara itu, pembatalan di kawasan Asia-Pasifik justru menurun sekitar 5 persen, dari 24.603 pada Mei menjadi 23.326 pada Juni. Berbeda dengan Amerika Utara, yang mengalami lonjakan pembatalan sebesar 32 persen, terutama akibat cuaca ekstrem seperti badai petir dan banjir bandang, yang turut berdampak pada menurunnya performa ketepatan waktu maskapai-maskapai besar di wilayah tersebut.
Sumber : Kumparan
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com