Dari Gedung Bersejarah ke Spot Gaul: Pesona Pos Bloc Dekat Pasar Baru

Last Updated: 11 Desember 2025By Tags: , , , ,

Pos Bloc menjadi contoh sukses bagaimana bangunan kolonial bisa diberi kehidupan baru. Gedung kantor pos tua di kawasan Weltevreden—yang dulu dikenal sebagai New Batavia—kini disulap menjadi ruang kreatif modern berisi acara seni, kuliner, dan kegiatan komunitas.

Kawasan Weltevreden sendiri dibangun sebagai perluasan Kota Tua Batavia. Pada masa itu, wilayah lama dianggap terlalu rawan banjir dan penyakit, sehingga dibutuhkan area baru yang memiliki fasilitas lengkap, seperti Gereja Katedral, Pasar Baru, serta sebuah kantor pos besar. Bangunan pos yang berdiri sejak 1746 itu kemudian menjadi pusat pelayanan surat-menyurat di Batavia selama berabad-abad, sekaligus saksi berbagai peristiwa penting, mulai dari masa kolonial, perebutan kekuasaan, sampai aktivitas para kolektor perangko.

Setelah lama berfungsi sebagai kantor pos, gedung megah ini akhirnya direvitalisasi melalui kerja sama antara Pos Indonesia dan Ruang Kreatif Pos, anak perusahaan yang bergerak di bidang hiburan dan pengembangan ruang publik. Dari kolaborasi inilah Pos Bloc lahir—ruang kreatif yang kini kerap menggelar pertunjukan musik, seminar, pameran, hingga area jajan yang menarik minat anak muda dan keluarga.

Menurut Yulia, pemandu Wisata Kreatif Jakarta, kawasan Weltevreden dibangun sebagai kota baru yang menyediakan fasilitas publik lengkap, termasuk kantor pos yang kini menjadi Pos Bloc. Ia menjelaskan bahwa revitalisasi ini merupakan upaya bersama antara kantor pos dan Ruang Kreatif Pos untuk menghidupkan kembali bangunan bersejarah melalui berbagai aktivitas seni dan hiburan.

Kehadiran Pos Bloc membuat fungsi historis kawasan tersebut terus berlanjut. Jika dulu Weltevreden menjadi pusat kehidupan sosial dan budaya—dengan landmark seperti Schouwburg Weltevreden (sekarang Gedung Kesenian Jakarta) dan studio rekaman pertama di Hindia Belanda, Tio Tek Hong—kini Pos Bloc menjadi wadah berkumpulnya masyarakat, komunitas kreatif, dan pelaku seni.

Nama Pos Bloc sendiri membawa semangat yang serupa dengan M Bloc Space, “kakak”-nya yang lebih dulu hadir. Namun proyek ini memiliki visi yang lebih luas: membuka kembali kantor pos lama dan bangunan bersejarah di berbagai kota di Indonesia agar bisa dihidupkan sebagai ruang publik kreatif. CEO Radar Ruang Riang, Jimmy Saputro, tengah mengembangkan konsep “creative placemaking” sebagai landasan proyek ini—menghubungkan fungsi sosial, seni, dan budaya dengan pelestarian warisan sejarah.

Di dalam gedung, perpaduan masa lalu dan masa kini terasa jelas. Deretan tenant kekinian seperti Filosofi Kopi dan Canggu Bakehouse beroperasi di tengah interior kolonial yang masih dipertahankan keasliannya. Unsur sejarah juga hadir melalui ruang seperti Via Batavia yang menyajikan minuman klasik sambil mengedukasi pengunjung tentang pentingnya merawat benda bersejarah.

Kini, Pos Bloc bukan sekadar tempat nongkrong, tetapi juga simbol bagaimana gedung warisan kolonial dapat menemukan makna baru. Ruang kreatif ini menghubungkan sejarah Batavia Baru dengan budaya modern Jakarta, menjadikannya salah satu ikon revitalisasi bangunan heritage yang berhasil di ibu kota.

sumber: detikTravel

berita selengkapnya bisa anda lihat di aruna9news.com

Leave A Comment