Drama Korea When Life Gives You Tangerines sukses mencuri perhatian sejak perilisannya, menghadirkan kisah yang hangat dan emosional dengan latar Pulau Jeju pada era 1950-an. Dibintangi oleh IU dan Park Bo Gum, drama ini menyajikan cerita tentang cinta, perjuangan, dan impian yang penuh makna.
Tokoh utama, Ae Sun, adalah perempuan berjiwa kompetitif yang bercita-cita menjadi penyair. Namun, budaya patriarki yang kuat di Pulau Jeju membatasi langkahnya. Di tengah perjuangannya, Gwan Shik hadir sebagai sosok yang selalu mendukung dan melindunginya.
Drama ini menggambarkan bagaimana mereka menghadapi berbagai tantangan, mulai dari konflik keluarga hingga kemiskinan, sambil tetap berusaha meraih impian dan mempertahankan cinta mereka. Berikut beberapa fakta menarik dari drama ini:
Fakta Menarik When Life Gives You Tangerines
-
Budaya Patriarki yang Kuat
Berlatar tahun 1950-an di Pulau Jeju, drama ini menyoroti bagaimana perempuan memiliki akses terbatas terhadap pendidikan. Sejak kecil, mereka dilatih menjadi haenyeo (penyelam wanita). Ae Sun yang berani menyuarakan pendapatnya dianggap menentang norma yang mengharuskan perempuan bersikap patuh dan pendiam.
-
Kisah Tiga Generasi
Drama ini mengeksplorasi perjalanan tiga generasi perempuan dari satu keluarga: Gwang Rye (ibu Ae Sun), Ae Sun, dan putrinya, Geum Myeong. Setiap generasi memiliki perjuangan berbeda, mulai dari menghindari kehidupan sebagai haenyeo, mengejar impian menjadi penyair, hingga berusaha keluar dari jerat kemiskinan.
-
Menduduki Peringkat 1 di Netflix
Menurut The Korea Times, When Life Gives You Tangerines berhasil meraih posisi No. 1 di Netflix di 10 negara, termasuk Korea Selatan, Indonesia, Hong Kong, dan Singapura. Drama ini juga mendapat rating 8,7 di My Drama List untuk empat episode pertamanya.
-
Mengangkat Kehidupan Sehari-hari
Drama ini menonjol karena mengangkat kisah kehidupan sehari-hari tanpa menitikberatkan pada tema pascaperang. Kim Heon Sik, profesor ilmu sosial di Universitas Jungwon, menyebut bahwa ceritanya bisa diterima oleh berbagai generasi karena menyajikan realitas masyarakat secara mendalam.
-
Adegan “Terjun Cinta” yang Ikonik
Salah satu adegan yang menjadi sorotan adalah aksi dramatis Gwan Shik yang terjun dari kapal dan berenang ke daratan demi membuktikan cintanya kepada Ae Sun. Momen ini menjadi viral di media sosial dan memicu berbagai reaksi dari penonton.
-
Kutipan Menyentuh dan Relatable
Drama ini dipenuhi kutipan emosional yang menyentuh hati. Salah satu yang paling membekas adalah setelah pertengkaran Ae Sun dan putrinya, Geum Myeong:
“Bagi orang tua, hanya penyesalan yang tersisa. Bagi anak-anak, hanya kebencian yang tersisa.”
Kutipan lain yang menggambarkan perjalanan mimpi Ae Sun berbunyi:
“Musim semi bagi mereka bukanlah musim untuk bermimpi, tetapi musim untuk menyerah pada impian. Dan mereka melakukannya dengan sukarela.”
Drama When Life Gives You Tangerines tidak hanya menawarkan cerita yang mengharukan, tetapi juga menjadi refleksi tentang perjuangan, cinta, dan harapan dalam menghadapi realitas kehidupan.