Duka di UGM: Mahasiswa Tewas Ditabrak Rekan Satu Kampus

Last Updated: 27 Mei 2025By Tags: ,

Tragedi Kecelakaan di Sleman Renggut Nyawa Mahasiswa UGM, Publik Desak Keadilan

Sleman – Sebuah insiden maut yang melibatkan dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengguncang masyarakat Yogyakarta. Kecelakaan tragis terjadi pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025, di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Ngaglik, Sleman. Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum berusia 19 tahun, kehilangan nyawanya setelah sepeda motor yang dikendarainya ditabrak oleh mobil BMW.

Ironisnya, pengemudi mobil tersebut juga merupakan mahasiswa UGM, yakni Christiano Pangarapenta Pengidahen Tarigan dari program internasional Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB). Tragedi ini menyita perhatian publik serta menimbulkan duka mendalam di lingkungan kampus.

Detail Kejadian di Tengah Malam

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 01.00 WIB di Simpang Tiga Dusun Sedan, Sariharjo, Ngaglik. Argo saat itu sedang mengendarai motor Honda Vario dari arah selatan menuju utara dan berusaha melakukan putar balik di sisi barat jalan. Di saat bersamaan, dari arah yang sama, mobil BMW melaju dan menabraknya karena jarak yang terlalu dekat. Benturan yang keras membuat Argo terpental, sementara mobil BMW kehilangan kendali dan menabrak mobil Honda CRV yang tengah terparkir di sisi jalan.

Akibat benturan tersebut, Argo mengalami luka serius di kepala dan tubuh, dan meninggal di tempat kejadian. Jenazahnya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk penanganan lebih lanjut.

Satu Almamater, Luka yang Mendalam

Kejadian ini sangat mengguncang komunitas UGM karena baik korban maupun pengemudi mobil berasal dari kampus yang sama. Argo adalah mahasiswa baru angkatan 2024 Fakultas Hukum, sementara Christiano merupakan mahasiswa program internasional FEB. Kedekatan identitas keduanya menambah kesedihan di kalangan civitas akademika.

Sebagai bentuk penghormatan terakhir, berbagai elemen kampus termasuk mahasiswa dan dosen mengadakan doa bersama serta tabur bunga di depan patung Dewi Keadilan di Fakultas Hukum.

Reaksi Kampus dan Penanganan Hukum

Pihak universitas segera menyampaikan pernyataan resmi dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat kepolisian. UGM menegaskan komitmennya untuk memantau jalannya penyelidikan agar berlangsung secara transparan dan sesuai prosedur hukum.

Kedua fakultas tempat korban dan pelaku berkuliah telah berkoordinasi dan menyatakan dukungan terhadap proses hukum yang objektif. Meski belum ditetapkan sebagai tersangka, Christiano kini berstatus wajib lapor ke Polresta Sleman. Sementara itu, organisasi HIPMI PT UGM yang sebelumnya menaungi Christiano telah menonaktifkan keanggotaannya sebagai bentuk sikap terhadap kejadian ini.

Gelombang Dukungan Publik dan Isu Sosial

Di media sosial, tagar #JusticeForArgo menjadi trending, dengan banyak warganet menuntut penanganan kasus secara adil tanpa pengaruh status sosial atau latar belakang keluarga. Isu mengenai latar belakang Christiano yang disebut berasal dari keluarga berada dan berhubungan dengan perusahaan swasta menimbulkan kekhawatiran akan potensi perlakuan khusus dalam proses hukum.

Namun, hingga kini belum ada keterangan resmi yang membenarkan anggapan tersebut. Pihak kampus pun menegaskan bahwa mereka tidak memiliki kewenangan untuk memediasi urusan keluarga atau campur tangan dalam proses penyidikan, namun akan terus memantau agar semuanya berjalan sesuai aturan.

Sumber : Pikiran Rakyat

Leave A Comment