ENTREV: Insentif Mobil Listrik Kunci Transformasi Transportasi Indonesia

Last Updated: 26 Februari 2025By Tags: , , ,

Percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia tidak hanya berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan pengembangan industri otomotif nasional.

Pemerintah memiliki potensi untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang inklusif dan berkelanjutan melalui pemberian insentif yang tepat sasaran.

Saat ini, tingkat kepemilikan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan beberapa negara lain.

Kondisi ini menunjukkan perlunya strategi yang lebih efektif untuk mendorong penetrasi pasar kendaraan listrik secara signifikan.

Boyke Lakaseru, National Project Manager Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV), menegaskan bahwa pemberian insentif merupakan faktor kunci dalam mempercepat peralihan menuju energi bersih.

Berbagai informasi lengkap lainnya bisa anda dapatkan di https://aruna9news.com/

“Pemberian insentif yang lebih besar untuk kepemilikan KBLBB dapat menjadi pendorong utama bagi masyarakat untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik,” ujarnya pada Rabu (19/2/2025).

Ia juga menambahkan bahwa disinsentif terhadap kendaraan berbahan bakar konvensional bisa mempercepat perubahan perilaku konsumen di pasar.

Selain insentif fiskal seperti subsidi pembelian kendaraan listrik, menurutnya, kebijakan non-fiskal juga perlu diperkuat.

Contohnya adalah perluasan infrastruktur pengisian daya, regulasi khusus untuk penggunaan kendaraan listrik di jalur tertentu, serta kemudahan perizinan bagi para produsen KBLBB.

“Program seperti Zero Emission Vehicles (ZEV) di Amerika Serikat dan kebijakan dual-credit policy di Tiongkok dapat menjadi referensi bagi Indonesia dalam merancang kebijakan serupa yang sesuai dengan kondisi domestik,” tambahnya.

Percepatan adopsi kendaraan listrik tak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga membuka peluang besar untuk mengembangkan industri otomotif lokal.

Dengan meningkatnya permintaan kendaraan listrik, Indonesia berpotensi menjadi pusat manufaktur KBLBB di kawasan Asia Tenggara.

Boyke menegaskan bahwa ENTREV berkomitmen penuh untuk terus mendukung pemerintah dalam mempercepat transformasi industri otomotif nasional menuju era kendaraan listrik yang ramah lingkungan dan berdaya saing global.

sumber tribunnews.com

Leave A Comment