Fenomena Bediding di Jawa Timur Bikin Menggigil, Cek Sampai Kapan
Fenomena cuaca dingin atau yang dikenal sebagai bediding tengah dirasakan di berbagai wilayah di selatan khatulistiwa, termasuk Jawa Timur. Kapan fenomena ini akan berakhir?
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi UPT BMKG Jawa Timur, Anung Suprayitno, puncak musim kemarau tahun 2025 di wilayah tersebut diperkirakan terjadi pada bulan Agustus. Curah hujan diprediksi sebagian besar akan berada di atas normal.
“Namun, di beberapa daerah yang minim awan atau tidak mengalami hujan, kemungkinan munculnya suhu ekstrem seperti bediding pun meningkat,” ujar Anung, Senin (14/7), dikutip dari laman resmi Diskominfo Jatim.
Fenomena bediding merupakan gejala musiman yang muncul seiring aktifnya angin muson timur yang membawa udara kering dan dingin. Kondisi ini terjadi akibat langit yang cerah tanpa tutupan awan dan minimnya hujan. Secara klimatologi, bediding merupakan fenomena alamiah yang berkaitan dengan dinamika atmosfer selama musim kemarau.
Dengan tidak adanya awan, panas dari bumi lebih mudah terlepas ke luar angkasa, menyebabkan suhu udara di permukaan menjadi lebih dingin, terutama pada malam hingga pagi hari.
Anung menyebutkan bahwa berdasarkan catatan data, bediding di Jawa Timur diperkirakan berlangsung dari bulan Juni hingga September atau selama musim kemarau, tergantung pada fluktuasi suhu harian.
“Biasanya suhu terendah terjadi di bulan Agustus, bertepatan dengan puncak musim kemarau,” tambahnya.
Fenomena ini dapat menimbulkan dampak yang luas, seperti gangguan kesehatan, kerusakan tanaman akibat embun beku (frost), serta meningkatnya angka kematian unggas. Ia pun menyarankan masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pegunungan, untuk mewaspadai suhu ekstrem dan mengambil langkah mitigasi.
“Kami mengimbau masyarakat di wilayah dataran tinggi atau yang rentan terhadap suhu dingin ekstrem agar meningkatkan kesiapsiagaan dan melakukan tindakan pencegahan,” tutup Anung.
Sumber : CNN Indonesia
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com