Gempa Myanmar-Thailand Tewaskan 23 Orang, Ratusan Lainnya Terluka
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025), mengakibatkan 23 korban jiwa di Myanmar dan Thailand. Bencana ini menyebabkan kerusakan parah, termasuk runtuhnya gedung-gedung dan jembatan, serta membuat lebih dari 80 pekerja terjebak di dalam gedung pencakar langit di Bangkok yang ambruk. Beberapa menit setelah gempa utama, terjadi gempa susulan dengan magnitudo 6,4.
Pemerintah Myanmar menetapkan keadaan darurat di enam wilayah yang mengalami dampak terberat akibat gempa tersebut. Organisasi Kesehatan Dunia menyebut gempa ini sebagai ancaman serius bagi keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Di Myanmar, seorang dokter di ibu kota Naypyidaw melaporkan kepada AFP bahwa sekitar 20 orang meninggal dunia di sebuah rumah sakit. Sementara itu, di Thailand, tiga korban tewas akibat robohnya gedung pencakar langit, dan sekitar 81 orang lainnya masih hilang, diduga tertimbun reruntuhan bangunan yang sedang dalam tahap konstruksi.
Myanmar mengalami dampak paling parah, dengan ratusan korban yang dibawa ke rumah sakit di Naypyidaw. Pintu masuk unit gawat darurat di rumah sakit tersebut juga runtuh dan menghantam sebuah mobil. Pada malam hari, jurnalis AFP menyaksikan tim penyelamat berusaha menyelamatkan seorang ibu dan anak yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan di ibu kota. Menurut seorang pekerja Palang Merah, keduanya mengalami luka serius, tetapi tim penyelamat mengalami kesulitan untuk menjangkau mereka.
Di Thailand, Wakil Perdana Menteri Phumtham Wechayachai menyatakan bahwa sedikitnya tiga pekerja kehilangan nyawa akibat gempa yang menyebabkan runtuhnya gedung pencakar langit di dekat kawasan pasar Chatuchak. Saat ini, sebanyak 81 pekerja masih terjebak di antara puing-puing bangunan yang roboh tersebut.
Sumber : Kompas
Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com