Google Perkenalkan Lyra dan Sejumlah Pembaruan Media Generatif di Vertex AI
Dalam ajang Google Cloud Next ’25, Google resmi mengumumkan serangkaian pembaruan penting pada platform kecerdasan buatan mereka, Vertex AI. Salah satu sorotan utama adalah peluncuran Lyra, model media generatif terbaru yang mampu mengubah teks menjadi musik.
Warren Barkley, Direktur Senior Manajemen Produk Google Cloud, menyatakan bahwa kehadiran Lyra menandai langkah penting dalam evolusi Vertex AI sebagai satu-satunya platform yang kini mendukung media generatif di semua modalitas—mulai dari video, gambar, suara, hingga musik.
“Dengan penambahan fitur musik, Vertex AI menjadi platform paling lengkap untuk kreasi media berbasis teks,” ujar Warren dalam keterangan resmi yang dikutip pada Senin, 14 April 2025.
Untuk saat ini, Lyra tersedia dalam tahap pratinjau. Pengguna yang ingin mencoba fitur ini harus mendaftarkan diri melalui formulir Google. Lyra mampu menciptakan berbagai jenis musik sesuai arahan pengguna—mulai dari lagu berenergi tinggi hingga solo instrumen seperti saksofon dan terompet. Fitur ini sangat berguna bagi kreator konten video, podcast, maupun proyek digital lainnya yang membutuhkan musik bebas royalti, sekaligus menghemat waktu dan biaya produksi.
Selain Lyra, Google juga memperbarui beberapa model lainnya dalam ekosistem Vertex AI:
- Veo 2 – Model generatif untuk video ini kini juga tersedia dalam versi pratinjau terbatas. Pengguna dapat mengajukan akses melalui formulir Google guna memberikan masukan dan membantu pengembangan fitur ini.
- Chirp 3 – Pembaruan besar pada model pengolah ucapan ini mencakup fitur Instant Custom Voice, memungkinkan pengguna menciptakan suara kustom hanya dengan 10 detik cuplikan audio. Selain itu, pengguna kini bisa menyisipkan narasi AI ke dalam rekaman yang sudah ada. Chirp 3 juga dilengkapi kemampuan transkripsi yang dapat membedakan suara beberapa pembicara.
- Imagen 3 – Model konversi teks-ke-gambar ini kini hadir dengan kemampuan drawing dan inpainting yang lebih akurat, untuk merekonstruksi atau memperbaiki bagian gambar yang hilang atau rusak. “Pembaruan ini secara signifikan meningkatkan kualitas penghapusan objek dan memberikan pengalaman pengeditan visual yang lebih alami,” jelas Warren.
Dengan berbagai peningkatan ini, Google menunjukkan komitmennya dalam memimpin inovasi teknologi AI generatif lintas media, memberikan alat yang semakin canggih bagi para kreator, pengembang, dan pelaku industri kreatif.
Sumber : Tempo
Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com