Harga Emas Menari di Puncak, Catat Lonjakan Spektakuler 3,3% dalam Sehari

Last Updated: 10 April 2025By Tags: , ,

Jakarta, Kamis (10/4/2025) – Logam mulia kembali membuktikan kejayaannya di tengah badai ketegangan ekonomi global. Harga emas dunia mencatatkan kenaikan dramatis sebesar 3,3% dalam perdagangan Rabu (9/4/2025), menghapus jejak penurunan empat hari sebelumnya dan kembali menembus level psikologis US$3.000 per troy ons.

Pada perdagangan kemarin, harga emas di pasar spot meroket hingga level US$3.082,18 per troy ons. Lonjakan ini tercatat sebagai kenaikan harian tertinggi sejak Oktober 2023, membuktikan bahwa dalam dunia investasi yang bergejolak, kilauan emas tak pernah redup.

“Emas terus dipandang sebagai benteng perlindungan di tengah ketidakstabilan,” jelas Bart Melek, kepala strategi komoditas TD Securities. “Situasi tarif yang kian memanas dan ekspektasi inflasi yang meningkat mendorong investor berbondong-bondong mencari aset aman.”

Trump Picu Drama Tarif Global

Pertunjukan ekonomi global semakin menarik ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan langkah mengejutkan dengan menunda tarif tinggi terhadap puluhan negara selama 90 hari—kecuali untuk China. Bahkan, tarif untuk negeri Tirai Bambu justru dinaikkan secara drastis dari 104% menjadi 125%.

Keputusan kontroversial ini terjadi kurang dari 24 jam setelah tarif sebelumnya resmi diberlakukan, menunjukkan betapa dinamis dan tidak terprediksinya kebijakan ekonomi global saat ini. Indonesia termasuk negara yang beruntung mendapatkan penundaan tarif setelah memilih jalur negosiasi daripada konfrontasi langsung.

Refugia Emas di Tengah Badai Ekonomi

Gejolak pasar yang terjadi akibat perang dagang ini digambarkan sebagai volatilitas paling tajam sejak masa awal pandemi Covid-19. Khawatir akan lonjakan inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, investor berbondong-bondong meninggalkan saham dan komoditas industri untuk berlabuh pada kilau emas yang lebih menjanjikan.

Pergerakan ini bukan tanpa alasan. Sepanjang 2025, harga emas telah melesat lebih dari US$400 dan bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi US$3.167,57 per troy ons pada 3 April lalu. Kombinasi permintaan safe haven yang kuat dan pembelian oleh bank-bank sentral menjadi pendorong utama tren bullish ini.

Pada perdagangan Kamis (10/4/2025) hingga pukul 06.08 WIB, harga emas dunia di pasar spot terkoreksi tipis 0,04% ke posisi US$3.081,28 per troy ons, menunjukkan konsolidasi setelah reli kuat sehari sebelumnya.

The Fed Hadapi Dilema Klasik

Risalah rapat terbaru The Federal Reserve (The Fed) mengungkapkan kekhawatiran para pembuat kebijakan akan risiko inflasi yang lebih tinggi bersamaan dengan pertumbuhan yang melambat—situasi yang mereka sebut sebagai “kompromi yang sulit.”

Pasar saat ini memperkirakan peluang 72% terjadi penurunan suku bunga The Fed pada Juni mendatang—kabar baik bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil. Logam mulia ini cenderung bersinar dalam lingkungan suku bunga rendah, menjadikannya pilihan investasi yang semakin menarik.

Para investor kini menanti data indeks harga konsumen AS yang akan dirilis hari ini, Kamis (10/4), untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang arah ekonomi terbesar dunia itu.

Dengan situasi geopolitik yang terus memanas dan ketidakpastian ekonomi global yang semakin nyata, tak mengherankan jika emas terus memancarkan pesonanya sebagai pelabuhan aman di tengah badai. Bagi para investor, mungkin inilah saatnya mempertimbangkan untuk menambah kilau emas dalam portofolio mereka!

Sumber : cncbcindonesia.com

Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment