Indonesia Optimis Pertahankan Investasi Apple di Tengah Ketegangan Dagang dengan AS
Pemerintah menegaskan komitmen Apple tetap solid meski ancaman tarif Trump membayangi
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu memberikan jaminan bahwa perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat, Apple, tidak akan membatalkan rencana investasinya di Indonesia, meskipun saat ini tengah menghadapi ancaman tarif impor sebesar 32 persen dari Presiden AS Donald Trump.
“Enggak ada, enggak ada. Investasi Apple kan memang sudah ada beberapa yang jalan dan beberapa masih aman,” tegas Todotua saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (14/4).
Komitmen Investasi Miliaran Rupiah
Pernyataan ini menjadi angin segar mengingat pada Februari lalu Apple telah menyatakan kesediaannya untuk berinvestasi senilai US$160 juta (sekitar Rp2,6 triliun) di Indonesia. Dana tersebut akan dialokasikan untuk beberapa proyek strategis, termasuk pengembangan Apple Academy, Apple Software Indonesia and Technology Institute, serta Apple Professional Developer Academy.
Komitmen investasi ini hadir setelah sebelumnya pemerintah Indonesia sempat melarang penjualan iPhone 16 di tanah air. Setelah komitmen tersebut disampaikan, pemerintah akhirnya memberikan izin bagi seri terbaru iPhone untuk kembali beredar di pasaran Indonesia.
Strategi Menghadapi Ancaman Tarif
Selain memastikan keberlangsungan investasi Apple, Todotua mengungkapkan bahwa pemerintah juga sedang mempersiapkan langkah strategis untuk melobi pengurangan tarif dagang yang direncanakan AS. Salah satu pendekatan yang sedang dipertimbangkan adalah rencana investasi Indonesia di Negeri Paman Sam.
“Bisa juga di IT, teknologi. Maksudnya kan secara strategiknya yang kita lihat, kita bisa berinvestasi ke sana, yang juga nanti inline-nya bisa kita absorb untuk kepentingan di negara kita juga,” jelasnya.
Dalam hal ini, Danantara (Dana Investasi Indonesia) akan memainkan peran penting dalam mewujudkan investasi Indonesia di AS, dengan fokus pada beberapa sektor strategis, termasuk teknologi informasi.
Upaya Diplomasi yang Intensif
Ancaman penerapan tarif 32 persen yang seharusnya dimulai pada 9 April lalu telah ditunda selama 90 hari setelah kedua negara sepakat untuk melakukan negosiasi. Dalam upaya diplomatik yang intensif, Presiden Prabowo telah mengirimkan tim negosiasi yang terdiri dari beberapa menteri senior, termasuk Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Luar Negeri Sugiono.
Perundingan antara Indonesia dan AS dijadwalkan akan dilaksanakan pada 16-23 April di Washington DC, dengan harapan dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Di tengah dinamika hubungan perdagangan internasional yang penuh tantangan, optimisme pemerintah Indonesia ini memberikan harapan bagi keberlanjutan investasi asing dan penguatan ekosistem teknologi di tanah air.
Sumber : cnnindonesia.com
Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com