Iran Menolak Usulan Gencatan Senjata dengan Israel, Nyatakan Siap Bertempur hingga Akhir

Last Updated: 17 Juni 2025By Tags: ,

Iran Tegaskan Tidak Akan Berunding dengan Israel Sebelum Merespons Serangan

Iran menolak untuk memulai proses negosiasi gencatan senjata dengan Israel. Menurut seorang sumber diplomatik yang memahami jalur komunikasi antara negara-negara terkait, pemerintah Iran telah menyampaikan kepada mediator dari Qatar dan Oman bahwa mereka hanya bersedia membahas penyelesaian konflik setelah memberikan tanggapan terhadap serangan militer yang dilakukan oleh Israel.

“Iran menyatakan kepada mediator dari Qatar dan Oman bahwa mereka baru akan mempertimbangkan pembicaraan damai secara serius setelah menyelesaikan balasan terhadap serangan awal Israel,” ujar sumber tersebut kepada Reuters pada Minggu (15/6/2025), dengan syarat identitasnya dirahasiakan karena isu ini dianggap sangat sensitif.

Sumber itu menegaskan bahwa selama Iran masih menjadi sasaran serangan militer, tidak akan ada ruang untuk perundingan. “Iran menolak bernegosiasi dalam kondisi tekanan militer,” jelasnya.

Diketahui, pada Jumat pagi (13/6/2025), Israel melancarkan serangan udara mendadak yang menargetkan infrastruktur penting militer Iran, termasuk instalasi nuklir dan markas komando. Pemerintah Israel menyatakan bahwa aksi militer ini akan terus diperluas dalam beberapa hari mendatang.

Menanggapi serangan tersebut, pihak Iran bersumpah akan melakukan pembalasan secara besar-besaran dan menyebut tindakan Israel sebagai pemicu konflik paling serius dalam sejarah hubungan kedua negara. Iran bahkan mengancam akan “membuka gerbang neraka” sebagai bentuk balasan terhadap serangan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Iran juga membantah pemberitaan yang menyebut bahwa mereka meminta Qatar dan Oman untuk membantu melibatkan Amerika Serikat dalam proses gencatan senjata atau negosiasi program nuklir. “Informasi tersebut tidak benar,” tegas pejabat tersebut.

Sebagai konteks, Qatar dan Oman selama ini dikenal sebagai mediator yang kerap menjadi penghubung diplomatik antara Iran dan Amerika Serikat. Kedua negara tersebut pernah memfasilitasi negosiasi, termasuk dalam kasus pertukaran tahanan antara Iran dan AS pada tahun 2023. Selain itu, Oman juga pernah menjadi tuan rumah dalam pembicaraan seputar isu nuklir Iran, meskipun dialog terakhir dibatalkan setelah Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran.

Sumber : CNBC Indonesia

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment