Jurnalis Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Gaza Selatan

Last Updated: 9 April 2025By Tags: , , , ,

Dunia kembali berduka atas gugurnya seorang jurnalis Palestina dalam serangan udara yang dilancarkan oleh militer Israel pada Senin, 7 April 2025 dini hari waktu setempat.

Serangan tersebut menghantam sebuah tenda yang digunakan sebagai pos liputan media lokal di kompleks Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya Di https://aruna9news.com/

Melansir dari Reuters, menurut keterangan petugas medis dan Serikat Jurnalis Palestina, insiden memilukan itu juga melukai sembilan jurnalis lainnya—beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

Helmy al-Faqawi, jurnalis yang menjadi korban jiwa, dikenal luas atas dedikasinya dalam menyuarakan kondisi kemanusiaan di wilayah konflik.

Rekaman video yang telah diverifikasi menunjukkan suasana mencekam ketika para saksi mata berupaya memadamkan api yang melalap tenda pers. Bangunan dan perabotan di dalamnya, termasuk peralatan peliputan, terbakar habis. Gambar memilukan jurnalis yang terbakar serta usaha penyelamatan oleh rekan-rekannya menyebar luas di media sosial. Hingga saat ini, otoritas Israel belum memberikan tanggapan atas serangan tersebut.

Puluhan jurnalis, keluarga, dan warga sekitar menghadiri prosesi pemakaman Helmy al-Faqawi. Jenazahnya dibawa dengan tandu medis, dibalut kain putih, dan dilapisi jaket antipeluru biru—simbol dedikasi seorang jurnalis di medan konflik.

“Kami akan terus menyampaikan pesan dan menyampaikan kebenaran ke seluruh dunia. Ini adalah tugas kemanusiaan kami,” kata rekan jurnalis, Abd Shaat.

Kematian al-Faqawi menambah daftar panjang jurnalis yang menjadi korban dalam agresi militer Israel di Gaza. Sejak Oktober 2023, lebih dari 210 jurnalis telah tewas, berdasarkan data dari Persatuan Jurnalis Palestina.

Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina di Tepi Barat mengecam keras insiden ini, menyebutnya sebagai bentuk “pembunuhan di luar hukum” yang bertujuan membungkam suara media dan mengintimidasi para pewarta.

Sementara itu, menurut laporan dari otoritas kesehatan setempat, setidaknya 20 warga Palestina tewas dalam serangan Israel pada hari yang sama.

Jumlah korban jiwa akibat operasi militer Israel sejak Oktober 2023 telah melampaui 50.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.

Baca Selengkapnya Di https://aruna9news.com/

Penulis: Nabila Najwa

4 Comments

  1. Berita duka atas gugurnya jurnalis Palestina Helmy al-Faqawi kembali menyorot betapa rentannya keselamatan jurnalis di medan konflik. Serangan terhadap tenda pers yang berada di dekat fasilitas medis seperti Rumah Sakit Nasser tidak hanya mencederai prinsip-prinsip kemanusiaan, tetapi juga menjadi pelanggaran serius terhadap perlindungan jurnalis dalam hukum internasional. Helmy bukan hanya kehilangan nyawa, tapi juga menjadi simbol keberanian dalam menyuarakan kebenaran di tengah konflik yang brutal.

    Tragedi ini mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas global untuk menuntut pertanggungjawaban terhadap serangan semacam ini. Pers bukan musuh, melainkan pilar penting dalam menjaga nurani kemanusiaan tetap hidup. Dunia internasional tidak boleh tinggal diam—perlindungan terhadap jurnalis harus ditegakkan dengan tegas demi menjaga kebebasan informasi dan hak asasi manusia.

  2. Haura Jahra 9 April 2025 at 15:06 - Reply

    Berita ini nyakitin banget. Seorang jurnalis gugur lagi karena serangan di Gaza, padahal mereka cuma berusaha nyebarin kebenaran. Helmy al-Faqawi dikenal vokal soal isu kemanusiaan, dan cara dia meninggal—di tenda pers—bikin kita makin sadar kalau jadi jurnalis di zona konflik itu penuh risiko. Semoga dunia nggak tutup mata sama tragedi kayak gini.

  3. Riska Putri ariestiandi (20230502028) 9 April 2025 at 15:19 - Reply

    Kejadian ini sangat memprihatinkan. Seorang jurnalis yang seharusnya dilindungi dalam situasi konflik justru menjadi korban. Padahal, tugas jurnalis adalah menyampaikan informasi dari lapangan agar dunia tahu apa yang sebenarnya terjadi. Serangan ini menunjukkan betapa gentingnya kondisi di Gaza, dan semakin mempertegas bahwa warga sipil—termasuk pekerja media—masih sangat rentan. Harus ada tekanan lebih kuat dari komunitas internasional agar kekerasan ini dihentikan dan perlindungan terhadap warga sipil benar-benar ditegakkan.

  4. Bernice Febby Yolanda 25 Juni 2025 at 13:19 - Reply

    sedih sekali mendengar berita ini, Turut berduka atas kepergian para jurnalis yang sedang bertugas, semoga amal ibadah dan hidupnya di terima disisi Tuhan

Leave A Comment