Karotenoid dalam Buah dan Sayur: Perisai Alami Kulit dari Radikal Bebas.

Last Updated: 19 Agustus 2025By Tags: , , ,

Mengonsumsi lebih banyak tumbuhan bisa bermanfaat bagi tubuh, terlebih bila mengonsumsi sayur atau buah dengan kandungan antioksidan yang disebut karotenoid maka dapat melindungi dan menjaga kulit.

Dikutip dari EatingWell, karotenoid merupakan pigmen tumbuhan yang terkandung dalam sayuran atau buah warna merah, jingga, kuning yang meliputi mangga, ubi jalar, labu, wortel, pepaya, tomat, paprika merah dan kuning, jeruk dan aprikot.

Selain itu, sayuran lain seperti bayam, kangkung juga memiliki kandungan karotenoid.

Para peneliti Rumania melakukan peninjauan terhadap studi tentang manfaat karotenoid bagi kulit.

Peneliti mencari topik studi kesehatan kulit dan karotenoid yang menghasilkan 176 studi yang memenuhi syarat untuk tinjauan sistematis.

Para peneliti menemukan bahwa studi yang disertakan, menunjukkan bahwa karotenoid melindungi kulit dari penuaan dengan mekanisme perlindungan antioksidan yakni karotenoid mampu menetralkan dan mengurangi efek stres oksidatif yang merupakan mekanisme utama dalam patologi penuaan kulit.

Mekanisme antioksidan karotenoid juga mendukung produksi asam hialuronat yang menghidrasi dan menjaga elastisitas. Karotenoid juga berperan membantu menghilangkan sinar UV dan mengurangi energi yang tersedia untuk merusak kulit.

Karotenoid juga disebut mampu meredakan peradangan dan mengurangi dampak peradangan pada kulit. Manfaat lain yakni mendukung produksi kolagen yang menjaga kekencangan dan elastisitas kulit, serta melembapkan kulit dengan memperkuat pelindung kulit.

Para peneliti juga mencatat bahwa kesehatan usus merupakan faktor kunci seberapa banyak karotenoid yang akan diserap oleh tubuh saat mengonsumsi makanan kaya karotenoid. Selain itu, karotenoid juga memiliki bioaviliabilitas yang lebih tinggi ketika dikonsumsi dengan lemak tak jenuh atau ketika dimasak sebentar.

Meski demikian, kedalaman interpretasi mungkin memiliki hasil yang berbeda karena studi dilakukan dengan metode yang bervariasi. Para peneliti juga belum dapat merekomendasikan soal jumlah karotenoid yang disarankan untuk dikonsumsi.

Sumber: Antaranews.com

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

 

 

 

 

 

Leave A Comment