Katy Perry Cetak Sejarah Jadi Bagian Kru Perempuan Pertama dalam Wisata Antariksa Blue Origin
Perusahaan dirgantara milik Jeff Bezos, Blue Origin, baru saja menyelesaikan misi penerbangan luar angkasa berawak ke-11 dalam program New Shepard, dan kali ini terasa istimewa. Pasalnya, seluruh kru dalam penerbangan kali ini merupakan perempuan, menjadikan momen ini bersejarah dalam dunia eksplorasi antariksa.
Penerbangan Bersejarah Selama 11 Menit
Penerbangan yang berlangsung selama sekitar 11 menit ini membawa keenam perempuan luar biasa melintasi garis Karman — batas resmi atmosfer Bumi dan ruang angkasa, yang terletak sekitar 96 kilometer dari permukaan Bumi. Mereka yang tergabung dalam misi ini adalah Aisha Bowe, Amanda Nguyen, Gayle King, Katy Perry, Kerianne Flynn, dan Lauren Sanchez.
Blue Origin mengonfirmasi bahwa penerbangan tersebut merupakan bagian dari misi New Shepard NS-31, dan seluruh proses berlangsung dengan aman dari peluncuran hingga pendaratan kembali di Van Horn, Texas Barat.
Katy Perry Sujud Syukur di Bumi
Momen emosional terjadi saat penyanyi pop dunia Katy Perry terlihat mencium tanah sesaat setelah mendarat. Foto yang menunjukkan dirinya bersujud syukur menjadi viral di media sosial, memperlihatkan rasa syukur dan kagumnya terhadap pengalaman luar biasa tersebut. Dalam pernyataannya, Katy mengatakan, “Ini adalah puncak tertinggi. Saya sangat merekomendasikan pengalaman ini.”
Pertama Sejak 1963: Semua Kru Perempuan
Misi ini menjadi sangat bersejarah karena merupakan penerbangan antariksa berawak pertama yang seluruh krunya perempuan sejak misi solo Valentina Tereshkova pada tahun 1963. Dengan jarak waktu 62 tahun, momen ini menandai langkah signifikan dalam inklusivitas gender di sektor luar angkasa yang selama ini didominasi oleh pria.
Wisata Antariksa: Mewah dan Mahal
Bagi mereka yang terinspirasi dan ingin mengikuti jejak Katy Perry dan para kru lainnya, bersiaplah untuk merogoh kocek dalam. Meski Blue Origin tidak mencantumkan harga tiket secara resmi di situsnya, proses pemesanan mengharuskan penyetor untuk menyanggupi deposit sebesar US$ 150.000 (sekitar Rp 2,5 miliar).
Itu pun baru uang muka. Harga tiket sesungguhnya diyakini bisa mencapai angka jutaan dolar. Sebagai perbandingan, pada penerbangan perdana Blue Origin, seorang penawar membayar US$ 28 juta (sekitar Rp 471 miliar) untuk satu kursi, setelah melewati proses lelang dengan 7.600 peserta dari 159 negara.
Dengan misi ini, Blue Origin tak hanya memperluas cakrawala wisata antariksa komersial, tetapi juga mencetak tonggak sejarah baru dalam representasi perempuan dalam dunia penerbangan luar angkasa. Bukan tidak mungkin, kelak wisata luar angkasa akan menjadi impian yang lebih terjangkau bagi masyarakat umum di masa depan.
Sumber :