Kecelakaan Proyek Terowongan Kereta di Korea Selatan: Pekerja Sempat Beri Peringatan Sebelum Runtuh
Pada tanggal 11 April, sebuah insiden serius terjadi di lokasi pembangunan jalur kereta bawah tanah Shin Asan Line di Gwangmyeong-si, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan. Terowongan yang sedang dikerjakan tiba-tiba runtuh, menyebabkan satu orang meninggal dan beberapa lainnya mengalami luka.
Beberapa saat sebelum insiden terjadi, sejumlah pekerja di area bawah tanah melaporkan adanya tanda-tanda berbahaya. Mereka langsung mengirim pesan melalui radio untuk menghentikan semua kegiatan dan segera melakukan evakuasi. Berdasarkan laporan dari Yonhap News yang dirilis tanggal 19 April, pihak kontraktor utama, POSCO E&C, sebenarnya telah menginstruksikan penghentian seluruh aktivitas konstruksi pada pukul 21.50 malam sebelumnya (10 April), karena adanya indikasi awal kerusakan di lokasi terowongan.
Situasi saat itu sangat mengkhawatirkan. Dinding terowongan bagian kiri dilaporkan ambruk, dan tanah dari atas mulai berjatuhan. Menanggapi kondisi tersebut, kontraktor memerintahkan subkontraktor untuk segera memperkuat struktur pendukung. Tercatat ada 19 pekerja yang terlibat dalam upaya tersebut—12 orang di bagian bawah dan 7 orang di bagian atas terowongan.
Pekerjaan penurunan balok penyangga dimulai pada pukul 14.30 di hari kejadian. Namun, hanya berselang 40 menit, tepat pukul 15.13, struktur terowongan serta jalan di atasnya ambruk secara bersamaan. Di bagian bawah, proses konstruksi berjalan cukup lancar dan para pekerja lebih cepat menyadari gejala keruntuhan. Hal ini memungkinkan mereka untuk segera menyelamatkan diri. Sebaliknya, para pekerja di bagian atas lebih sulit mengidentifikasi tanda-tanda bahaya, sehingga dua orang tidak sempat mengungsi dan akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dan terluka parah.
Pekerja di bawah tanah bekerja pada kedalaman sekitar 30 meter, sehingga komunikasi langsung dengan bagian atas tidak memungkinkan. Namun, mereka tetap bisa berkomunikasi menggunakan radio. Dalam penyelidikan oleh pihak berwenang, para pekerja mengungkapkan bahwa mereka sudah memberi peringatan untuk menghentikan pekerjaan dan mengevakuasi semua orang sesaat sebelum terowongan ambruk.
Seorang operator ekskavator yang menjadi saksi mengatakan bahwa ia sedang keluar dari alat berat untuk mengambil air sebelum kembali memperbaikinya, tepat sebelum kejadian.
Lokasi kejadian berada di proyek kereta ganda Shin Asan Line 5-2, yang dikerjakan di wilayah Iljik-dong, Gwangmyeong-si. Insiden ini kembali menyoroti pentingnya sistem komunikasi dan keselamatan kerja di proyek-proyek konstruksi skala besar.
Sumber : Naver.com
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com