Melatih kerja otak tidak selalu harus dengan aktivitas yang berat dan membebani pikiran, seperti mengerjakan soal rumit atau teka-teki logika. Ada cara yang jauh lebih sederhana dan bisa dilakukan dalam keseharian melalui metode bernama neurobics. Neurobics adalah bentuk latihan otak yang melibatkan stimulasi kelima indra untuk meningkatkan koneksi saraf, memperkuat memori, dan mempertajam fokus. Latihan ini bisa dilakukan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, tanpa perlu alat atau waktu khusus.

Salah satu contoh latihan neurobics yang bisa dicoba adalah mandi dengan mata tertutup. Saat mata tidak digunakan, indra peraba akan mengambil alih dan bekerja lebih aktif dalam mengenali bentuk serta tekstur tubuh. Proses ini memaksa otak memproses informasi baru melalui sentuhan. Cara lainnya adalah dengan membalik posisi benda, seperti buku atau hiasan dinding. Ketika melihat benda dalam posisi terbalik, otak kanan akan aktif menafsirkan ulang bentuk dan maknanya, yang membantu meningkatkan persepsi visual.

Latihan berikutnya adalah menyikat gigi menggunakan tangan yang tidak dominan. Jika biasanya menggunakan tangan kanan, cobalah menggunakan tangan kiri. Aktivitas ini merangsang bagian otak yang jarang digunakan, khususnya korteks yang mengatur sentuhan dan koordinasi motorik. Saat bepergian di daerah yang asri, membuka jendela mobil juga bisa jadi latihan otak. Menghirup aroma segar dan mendengarkan suara alam akan mengaktifkan bagian hipokampus yang berperan penting dalam memori dan orientasi ruang.

Selain itu, mencoba makanan baru juga dapat menstimulasi otak. Mengenal rasa dan aroma dari masakan asing atau buah yang belum pernah dicicipi akan memberi pengalaman sensorik baru yang memicu kerja otak dalam menghubungkan rasa dengan emosi dan memori. Meskipun tampak sepele, lima aktivitas sederhana ini terbukti efektif melatih performa otak, asalkan dilakukan secara rutin dan konsisten.