Blind Spot Monitoring System atau BMS merupakan teknologi keselamatan modern yang dirancang untuk membantu pengemudi mendeteksi keberadaan kendaraan di area titik buta. Titik buta adalah area di sekitar mobil yang tidak terlihat melalui kaca spion, sehingga berpotensi menimbulkan risiko kecelakaan saat berpindah jalur.

Mengutip informasi dari Auto2000, sistem ini memanfaatkan sensor khusus yang dipasang di sisi dan bagian belakang kendaraan. Sensor tersebut berfungsi memberikan peringatan, baik secara visual maupun audio, ketika ada kendaraan lain yang berada di area yang tak terjangkau pandangan pengemudi.

Bagi pengemudi yang belum familiar, Blind Spot Monitoring System bekerja cukup sederhana. Pada bagian spion biasanya terdapat ikon berbentuk dua mobil yang akan menyala atau berkedip ketika sensor mendeteksi objek di titik buta. Peringatan ini menjadi sinyal bagi pengemudi untuk lebih waspada atau menunda perpindahan jalur.

Cara Kerja Blind Spot Monitoring System

1. Sensor Mengidentifikasi Kendaraan di Area Titik Buta

Sensor yang terletak di bumper belakang atau di bawah spion aktif memantau kondisi sekitar secara terus-menerus. Sensor ini mampu mendeteksi kendaraan yang berada di samping maupun belakang, bahkan saat mobil sedang terparkir.

2. Memberikan Peringatan Visual dan Suara

Begitu sensor mendeteksi keberadaan kendaraan lain, sistem akan memunculkan tanda berupa ikon menyala di spion atau mengeluarkan alarm audio. Peringatan ini membantu pengemudi menghindari manuver berpindah jalur yang berpotensi berbahaya, terutama di kondisi lalu lintas padat.

3. Terintegrasi dengan Fitur Keselamatan Lain

Pada beberapa model mobil, BMS terhubung dengan fitur Rear Cross Traffic Alert yang berguna saat kendaraan mundur dari area parkir. Sistem ini memberi peringatan apabila ada kendaraan datang dari arah belakang, sehingga pengemudi dapat bergerak dengan lebih aman.

Sumber: Liputan 6 News

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com