Menilik Bocoran Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya diperkirakan akan segera dimulai. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, tengah mengkaji rencana pengembangan sistem kereta cepat yang dapat memangkas waktu perjalanan antara Jakarta dan Surabaya menjadi sekitar 4 jam. Ia juga mengungkapkan bahwa telah dilakukan kajian awal terkait proyek ini, dengan mempertimbangkan tiga alternatif jalur.
Opsi pertama adalah jalur utara, yang dinilai sebagai pilihan paling ekonomis karena dapat dibangun berdekatan dengan jalur kereta api atau jalan tol. Jalur ini kemungkinan akan melintasi beberapa kota seperti Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan berakhir di Surabaya. Sementara itu, opsi kedua atau jalur tengah akan melewati Cirebon dan Purwokerto.
Adapun opsi ketiga adalah jalur selatan, yang memungkinkan konektivitas dengan jalur kereta cepat Whoosh. Namun, jalur ini memerlukan biaya lebih tinggi karena topografi wilayah selatan Jawa yang didominasi pegunungan dan dataran tinggi.
“Kendati demikian, keputusan akhir pembangunan masih bergantung pada hasil studi yang sedang dilakukan. Jalur selatan juga menjadi pertimbangan, tetapi karena medan bergunung, biayanya tentu lebih besar,” ujar Budi.
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) tersebut menjelaskan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya membutuhkan investasi besar mengingat jarak tempuh yang panjang. Ia menegaskan bahwa proyek ini masih dalam tahap kajian, terutama dalam aspek kelayakan karena tidak sepenuhnya didanai oleh APBN.
“Investasi dalam proyek kereta cepat ini memang tidak murah. Namun, di China, proyek serupa sebagian besar dibiayai oleh pemerintah. Jika ada niat baik untuk melanjutkan proyek ini, maka kemungkinan besar dapat terwujud,” tambahnya.
Baca selengkapnya di https://aruna9news.com/
Lebih lanjut, Kementerian Perhubungan mengungkapkan bahwa megaproyek ini akan menggunakan skema investasi Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Hal ini dilakukan agar pembiayaan proyek tidak terlalu membebani anggaran negara.
“Saya berharap ada keseimbangan dalam pemanfaatan dan pendanaan proyek ini. Kami mengupayakan skema KPBU serta keterlibatan investor asing agar beban fiskal dapat ditanggung bersama. Jika berhasil, proyek ini akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi,” jelas Menhub dalam sebuah acara di Hotel Mulia Jakarta pada Jumat, 20 September 2024.
Rencana pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya telah masuk dalam agenda Kementerian Perhubungan. Menurut Budi, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan pihaknya untuk menyusun cetak biru proyek yang menghubungkan Bandung hingga Surabaya.
“Kami mendapat tugas untuk menyusun ‘blueprint’ dari Bandung hingga Surabaya. Konsep yang kami rancang bertujuan untuk melanjutkan transformasi kereta cepat yang telah dimulai,” kata Budi pada Minggu, 8 Oktober 2023, dikutip dari Antara.
Sebenarnya, rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya telah muncul sejak pemerintahan Jokowi pada periode pertama. Namun, proyek tersebut belum terlaksana. Saat awal masa pemerintahannya, Jokowi dan Jusuf Kalla merencanakan dua proyek kereta cepat, yakni Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Bandung. Menjelang akhir periode kedua, Presiden bekerja sama dengan China untuk memperpanjang jalur kereta cepat dari Jakarta-Bandung hingga Yogyakarta dan Surabaya.
Kereta cepat Jakarta-Surabaya dirancang sebagai perpanjangan dari jalur Jakarta-Bandung. Nantinya, kereta ini akan berangkat dari Jakarta menuju Bandung seperti jalur Whoosh, kemudian melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta dan berakhir di Surabaya.
Diharapkan, kereta cepat ini mampu melaju dengan kecepatan 200-250 km/jam, sehingga waktu tempuh Jakarta-Surabaya dapat dipersingkat menjadi 3,5 jam untuk jarak sekitar 720 kilometer. Namun, dibandingkan dengan perjalanan menggunakan pesawat, durasi perjalanan kereta cepat ini masih sekitar 3,5 kali lebih lama.
Sumber : https://www.tempo.co/politik/menilik-bocoran-rute-kereta-cepat-jakarta-surabaya-5680