Met Gala: Ketika Fashion Bertemu Aksi Sosial
Met Gala: Pesta Mode Sekaligus Aksi Galang Dana!
Kalau kamu suka dunia fashion, pasti udah nggak asing lagi sama yang namanya Met Gala. Tapi, tau nggak sih, di balik gaun-gaun mewah, dandanan unik, dan red carpet yang cetar itu, sebenarnya Met Gala punya tujuan yang super mulia?
Jadi begini, Met Gala itu sebenarnya adalah acara penggalangan dana buat Costume Institute, yaitu salah satu bagian dari The Metropolitan Museum of Art alias The Met di New York. Nah, Costume Institute ini fokus banget ngurusin segala hal soal busana bersejarah—dari merawat, meneliti, sampai memamerkan koleksi mereka yang jumlahnya lebih dari 35.000 kostum dan aksesori. Banyak banget, kan?
Acara ini pertama kali digelar pada Desember 1948, dan ide awalnya datang dari seorang wanita hebat bernama Eleanor Lambert. Kalau kamu belum kenal, dia juga orang di balik lahirnya New York Fashion Week, lho! Waktu itu, Met Gala masih berbentuk makan malam sederhana di malam hari alias midnight supper, dan belum diadakan di The Met, tapi di Rainbow Room, Rockefeller Center. Acara ini sempat juga pindah ke Waldorf Astoria sebelum akhirnya jadi tradisi tahunan di The Met setiap hari Senin pertama bulan Mei.
Barulah pada tahun 1972, ada perubahan besar saat Diana Vreeland, mantan editor-in-chief majalah Vogue, ikut campur tangan sebagai konsultan. Kehadirannya bikin Met Gala makin megah dan dikenal dunia sebagai acara fashion paling bergengsi.
Tapi, sekali lagi, jangan salah—tujuan utama Met Gala bukan cuma buat seru-seruan. Dana yang terkumpul dari acara ini digunakan untuk mendukung kegiatan Costume Institute, yang uniknya jadi satu-satunya departemen di The Met yang harus cari dana sendiri buat operasional, konservasi, dan pameran mereka. Sekarang, nama resminya udah berubah jadi The Anna Wintour Costume Center, terinspirasi dari sosok editor legendaris majalah Vogue yang juga punya peran besar dalam menyukseskan acara ini.
Selain jadi ajang galang dana, Met Gala juga jadi tempat berkumpulnya para bintang dari berbagai bidang—mulai dari musisi, aktor, seniman, sampai influencer dari seluruh dunia. Di sinilah seni, budaya, dan fashion bertemu dalam satu panggung yang luar biasa!
Jadi, di balik gemerlap dan outfit-outfit yang kadang nyentrik itu, Met Gala adalah wujud nyata bahwa fashion juga bisa jadi bentuk seni yang mendukung budaya dan sejarah. Keren, ya?
Sumber : detik jateng
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com