Misteri Gunung Halimun: Alam yang Indah, Cerita yang Menyeramkan
Di balik keindahan dan kesejukan hutan hujan tropis Gunung Halimun, tersimpan berbagai kisah misterius yang terus hidup dalam cerita warga sekitar dan para pendaki. Gunung Halimun, yang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), dikenal sebagai salah satu tempat paling angker di Jawa Barat.
Dengan lanskap lebat, lembah tersembunyi, dan kabut tebal yang hampir selalu menyelimuti puncaknya, kawasan ini menjadi surga bagi pecinta alam sekaligus sumber cerita mistis yang membuat bulu kuduk merinding.
Baca Selengkapnya Di https://aruna9news.com/
Beberapa pendaki mengaku pernah mendengar suara gamelan dari tengah hutan saat malam tiba, meski lokasi tersebut jauh dari permukiman. Ada juga kisah tentang sebuah lembah tersembunyi yang jika dilewati, bisa membuat seseorang “tersesat waktu”, dan baru keluar dari hutan setelah berhari-hari tanpa disadari.
“Saya dan teman-teman sempat kehilangan arah selama 2 hari padahal rute itu sering kami lewati. Anehnya, logistik kami tidak habis dan jam tangan kami mati,” ujar Roni, seorang pendaki asal Bogor.
Beberapa penjaga kawasan juga mengisahkan seringnya terlihat sosok perempuan berbaju putih berdiri di antara pohon, atau bayangan hitam yang melintas tanpa suara. Ada pula cerita tentang “penunggu” jembatan gantung Cikaniki, yang konon harus “permisi” dulu sebelum melewati agar tidak terkena gangguan gaib.
Masyarakat adat Kasepuhan di sekitar Gunung Halimun mempercayai bahwa hutan tersebut adalah rumah para leluhur dan makhluk gaib penjaga alam. Oleh karena itu, mereka selalu melakukan ritual sebelum memasuki hutan, seperti membakar kemenyan atau membaca doa-doa adat, sebagai bentuk penghormatan dan izin.
“Bukan menakut-nakuti, tapi memang tidak semua tempat di Halimun bisa dimasuki sembarangan,” kata Abah Sarma, tokoh adat setempat.
Meski terkenal angker, Gunung Halimun tetap menjadi daya tarik wisatawan, terutama para pencinta alam, peneliti, dan juga pemburu kisah misteri. TNGHS sendiri terus mengingatkan para pengunjung untuk mengutamakan keselamatan dan menghormati alam, baik dari sisi konservasi maupun kearifan lokal.
Gunung Halimun bukan hanya hutan lebat dan jalur pendakian, tapi juga penjaga warisan alam dan spiritual yang telah hidup selama ratusan tahun. Di balik kesejukannya, ada dunia yang tak kasat mata—yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang percaya.
Baca Selengkapnya Di https://aruna9news.com/