Ngemil Hemat Sambil Nikmati View Indah di Desa Tempos Lombok, Harga Mulai Rp5 Ribuan

Last Updated: 23 September 2025By Tags: , , , ,

 

Merasakan Sensasi Tempat Wisata Kuliner "Mewah" Desa Tempos, Nikmatnya  Menyantap Sambil Melihat Sunrise - Lombok Post

 

Udara pagi yang sejuk menyambut di perjalanan menuju Desa Tempos, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (21/9/2025). Sekitar pukul 05.30 WITA, usai salat Subuh, para ibu mulai sibuk menata aneka jajanan di stan milik Pemerintah Desa Tempos. Bersama para gadis desa, mereka menyiapkan beragam kudapan khas Lombok untuk disuguhkan kepada para pencinta kuliner dengan harga ramah kantong, hanya sekitar Rp5.000 di wisata kuliner Desa Tempos.

Sekitar pukul 06.30 WITA, kabut yang menyelimuti jalan sepanjang 2 kilometer mulai memudar. Perlahan, sinarnya digantikan oleh mentari pagi yang muncul dari balik puncak Gunung Sasak di timur Desa Tempos. Cahaya keemasan itu menyapu hamparan sawah, menghadirkan suasana yang segar dan menenangkan.

“Udara pagi ini terasa begitu segar, pemandangannya juga indah. Sawah-sawahnya masih alami,” ujar Chaeratullysa yang pagi itu sengaja berolahraga jogging ke Desa Tempos, Minggu.

Selain untuk berolahraga jogging, Lisa juga menyempatkan diri datang ke Desa Tempos guna menikmati aneka kuliner murah meriah yang disajikan oleh para ibu-ibu dari Dusun Tempos Daye dan Dusun Kayu Putih.

Ragam jajanan tradisional yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari kludan, lupis, klepon, serabi, hingga kerupuk bihun. Tak hanya itu, ada pula makanan ringan seperti pecel, cilok, urap, pelecing, sampai telur gulung. Semua hidangan tersebut dijual dengan harga terjangkau, yakni sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000.

Salah satu pedagang jajanan khas Tempos, Marlinda (31), mengungkapkan bahwa selain berjualan di acara kuliner Desa Tempos, ia juga menjajakan dagangannya setiap pagi di depan gang dusun sebelum berangkat mengajar di sebuah sekolah swasta.

Linda menuturkan bahwa pada awalnya seluruh penjual jajanan khas Desa Tempos berjualan di depan masjid yang letaknya cukup jauh dari area persawahan. Namun, karena banyak anak muda gemar berswafoto di jalan dengan latar hamparan sawah, lokasi kuliner kemudian dipindahkan lebih dekat ke Kantor Desa Tempos.

“Kalau dulu, sekitar tahun 2018–2020, kami masih berjualan di depan kampung. Tapi karena banyak warga yang datang untuk berfoto di area sawah dekat kantor desa, akhirnya kami memilih pindah ke sana,” jelasnya.

Ia menambahkan, sejak tahun 2022 jajanan khas Desa Tempos mulai dijajakan di tepi sawah. Hanya saja, keramaian pengunjung membuat jalan menjadi semakin sempit. Karena itu, pihak desa akhirnya menyewakan lahan khusus di dekat kantor desa untuk dijadikan area stand kuliner.

“Pada tahun 2022 kami sempat berjualan di tepi sawah. Waktu itu anak-anak Pokdarwis membangun spot foto di sana. Namun, karena keberadaannya cukup mengganggu pejalan kaki dan pengendara, akhirnya kepala desa menyediakan lahan khusus untuk kami,” ujar Linda.

Lahan tersebut disewa secara berkelompok, di mana setiap pemilik stand UMKM yang menjual jajanan khas diminta menyetor biaya kebersihan sekaligus uang sewa sekitar Rp10 ribu kepada pihak desa.

Linda menambahkan, kegiatan kuliner Desa Tempos hanya dibuka setiap Sabtu dan Minggu. Dalam dua hari itu, ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp150 ribu per hari. Uang hasil berjualan tersebut digunakan untuk kebutuhan keluarga serta biaya sekolah anak-anaknya.

“Ya, lumayan bisa buat tambahan. Apalagi setiap Minggu tempat ini selalu ramai pengunjung,” tutur ibu dua anak tersebut.

Rima (24), salah satu pengunjung kuliner khas Desa Tempos, mengaku pengalaman mencicipi jajanan di tempat ini terasa berbeda. Menurutnya, suasana sejuk di sekitar sawah membuat kuliner Tempos memiliki daya tarik tersendiri.

“Kalau biasanya kulineran itu identik di tepi pantai atau di pusat jajanan, di sini unik karena kami bisa menikmati makanan di pinggir sawah dengan udara yang segar. Itu yang jadi nilai lebihnya,” katanya.

Perempuan asal Lombok Timur ini juga mengungkapkan rasa senangnya berkunjung ke Desa Tempos. Selain bisa mencicipi aneka jajanan tradisional, ia juga bisa berfoto dengan latar pemandangan alam, udara sejuk, sekaligus menikmati indahnya matahari terbit.

Sumber: detikBali

Berita Selengkapnya bisa anda lihat di aruna9news

Leave A Comment