Oktober Basah: Kenapa Setiap Cuci Motor Selalu Hujan?

Setiap kali musim hujan tiba—terutama di bulan Oktober—ada satu fenomena yang selalu jadi bahan candaan di kalangan pengendara motor: setelah mencuci motor, hujan langsung turun. Fenomena ini seolah jadi ritual tahunan yang tak pernah gagal. Baru saja motor mengilap dan kering, tiba-tiba langit mendung dan air hujan pun mengguyur deras. Banyak yang akhirnya menyebutnya sebagai “kutukan cuci motor”. Tapi benarkah ada hubungan antara mencuci motor dan turunnya hujan?
Antara Mitos dan Kebetulan
Di media sosial, keluhan ini sering muncul dalam bentuk humor dan meme. Seorang pengguna Threads menulis, “Masih menjadi misteri, kenapa hampir setiap kali mencuci mobil atau motor, cuaca tiba-tiba mendung.” Hal serupa juga dibahas oleh komunitas otomotif di Facebook, yang menyebut bahwa fenomena ini sebenarnya hanya mitos belaka — tak ada hubungan ilmiah antara sabun, air, dan turunnya hujan.
Namun, menariknya, fenomena ini terus berulang dari tahun ke tahun. Bukan karena motor yang dicuci bisa memanggil awan, tapi karena memang pada periode Oktober hingga Desember, Indonesia memasuki puncak musim hujan. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah Indonesia mulai diguyur hujan pada pertengahan Oktober seiring peralihan dari musim kemarau.
Dengan kondisi atmosfer yang lembab dan suhu permukaan laut yang meningkat, peluang hujan setelah mencuci motor memang jauh lebih besar. Jadi, kalau motor kamu baru dicuci lalu hujan turun, ya… kemungkinan besar itu cuma “nasib sial di musim basah.”
Kenapa Rasanya Selalu Terjadi Setelah Cuci Motor?
Secara psikologis, otak manusia cenderung mengingat hal-hal yang membuat emosi lebih kuat — seperti rasa kesal ketika motor yang baru dicuci kembali kotor karena hujan. Kita jarang mengingat hari-hari ketika mencuci motor tapi cuaca tetap cerah, sehingga tercipta kesan seolah “selalu hujan setiap kali mencuci”.
Selain itu, banyak orang biasanya mencuci kendaraan saat akhir pekan atau waktu luang, yang kebetulan bertepatan dengan periode siang hingga sore — waktu yang paling sering turun hujan di musim penghujan. Jadi, meski terlihat “kebetulan ajaib”, semua itu bisa dijelaskan lewat logika cuaca dan kebiasaan manusia.
Baca juga
Cuaca Panas Ekstrem, Ini Tips Biar Motor Gak Cepat Overheat
Cuci Motor Saat Musim Hujan? Tetap Perlu!
Walau sering dianggap buang-buang waktu karena motor akan cepat kotor lagi, mencuci motor justru lebih penting di musim hujan. Menurut laman otomotif BFI Finance, air hujan mengandung zat asam yang bisa merusak cat, logam, dan komponen mesin jika dibiarkan menempel terlalu lama.
Berikut beberapa tips agar motor tetap awet di musim hujan:
-
Cuci motor secara rutin, terutama setelah terkena hujan, untuk menghindari korosi.
-
Gunakan sabun khusus motor dan air bersih agar cat tidak cepat kusam.
-
Keringkan motor sepenuhnya setelah dicuci, termasuk bagian rantai dan rem.
-
Cek kondisi kelistrikan dan ban karena medan jalan basah bisa memicu risiko konsleting dan selip.
Jadi, ritual “cuci motor lalu hujan” sebenarnya hanyalah hasil dari kombinasi musim hujan, kebetulan waktu, dan persepsi manusia. Tidak ada bukti ilmiah bahwa mencuci motor dapat memicu turunnya hujan.
Namun, jika dilihat dari sisi positif, momen ini bisa jadi pengingat bagi para pengendara untuk lebih peduli pada kondisi kendaraan selama musim hujan. Jadi, tak perlu takut mencuci motor meski langit tampak mendung—karena menjaga kebersihan motor justru membantu memperpanjang umur dan performanya.
Jadi kalau nanti kamu cuci motor dan hujan turun, jangan kesal dulu. Anggap saja itu cara alam menyapa: “Selamat datang, Oktober Basah!” 🌧️🛵
Sumber : BFI Finance, Threads
Berita selengkapnya bisa anda kunjungi aruna9news.com










