Di tengah perayaan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh setiap 2 Mei, banyak mahasiswa yang merenungkan kembali makna pendidikan dalam era digital yang semakin berkembang pesat. Pendidikan kini telah melampaui sekadar ruang kelas yang terbatas, bertransformasi menjadi lebih fleksibel berkat kemajuan teknologi. Kini, materi kuliah, diskusi, dan bahkan ujian bisa dilakukan secara daring, memberi kebebasan bagi mahasiswa untuk mengakses ilmu kapan saja dan di mana saja.

Era digital memberikan mahasiswa kemerdekaan dalam mengatur cara dan waktu belajar mereka. Akses ke sumber belajar tidak lagi terbatas pada buku teks atau jadwal kuliah tatap muka. Dengan bantuan platform pembelajaran daring, video tutorial, dan berbagai aplikasi pendidikan, mahasiswa dapat mengakses beragam materi pelajaran dengan mudah. Ini memungkinkan mereka untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar masing-masing, menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif.

Namun, meskipun kebebasan ini sangat berarti, tantangan juga tidak sedikit. Tidak semua mahasiswa memiliki keterampilan digital yang memadai untuk memanfaatkan potensi penuh teknologi. Kesenjangan akses dan literasi digital masih menjadi hambatan bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan keterbatasan infrastruktur teknologi. Hal ini menjadikan pendidikan di era digital perlu lebih inklusif, dengan memastikan semua pihak memiliki peluang yang sama untuk belajar dan berkembang.

Di sisi lain, kemajuan teknologi juga mempengaruhi cara pandang mahasiswa terhadap tujuan pendidikan itu sendiri. Pendidikan kini bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga bagaimana mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan perubahan dunia yang semakin cepat. Pendidikan yang merdeka di era digital adalah tentang kemampuan untuk mengakses informasi, berinovasi, dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan tantangan zaman.

Hari Pendidikan Nasional tahun ini memberikan kesempatan bagi kita semua untuk merenungkan bagaimana teknologi telah membuka berbagai peluang bagi generasi muda. Pendidikan yang merdeka adalah ketika setiap individu diberi kesempatan untuk belajar tanpa batasan waktu, ruang, atau akses informasi. Dengan memanfaatkan kebebasan ini secara bijak, mahasiswa dapat mengasah potensi diri, meraih impian, dan membangun masa depan yang lebih cerah.

Menghargai jasa pahlawan pendidikan bangsa

Salah satu makna Peringatan hari pendidikan Nasional antara lain untuk mengenang jasa Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara dan seluruh pejuang pendidikan yang patut kita kenang dan hargai.