Pendiri AI Ini Geser Taylor Swift Sebagai Miliarder Wanita Termuda di Dunia
Nama Lucy Guo tengah menjadi sorotan setelah kekayaannya melampaui penyanyi terkenal Taylor Swift. Berdasarkan laporan Forbes, Lucy berhasil menjadi miliarder wanita termuda di dunia yang membangun usahanya dari nol. Total kekayaannya kini ditaksir mencapai USD 1,3 miliar atau sekitar Rp21 triliun.
Taylor Swift sebelumnya menyandang status miliarder berkat pendapatannya dari musik, termasuk USD 600 juta dari tur dan royalti, serta USD 600 juta dari penjualan albumnya. Namun, posisi tersebut kini diambil alih oleh Guo sejak akhir 2023.
Lahir pada 14 Oktober 1994, Lucy Guo dikenal sebagai salah satu pendiri Scale AI dan juga merupakan influencer. Saat ini usianya 30 tahun. Ia berasal dari keluarga imigran asal Tiongkok dan dibesarkan di Fremont, California. Orang tuanya bekerja sebagai insinyur listrik.
Lucy merupakan mahasiswa yang tidak menyelesaikan kuliahnya di jurusan ilmu komputer. Ia mendirikan Scale AI pada tahun 2016 bersama Alexandr Wang saat berusia 21 tahun. Dalam perusahaan tersebut, Wang menjabat sebagai CEO sementara Guo memimpin tim operasi dan desain produk.
Perusahaan ini berkembang pesat hingga keduanya masuk daftar Forbes 30 Under 30 pada 2018. Namun di tahun yang sama, keduanya berpisah karena perbedaan visi dan Guo akhirnya keluar dari perusahaan. “Kami punya pandangan berbeda, tapi saya bangga dengan pencapaian Scale AI,” ucapnya.
Usai keluar dari Scale AI, Guo mendirikan perusahaan baru bernama Backend Capital. Pada 2022, ia meluncurkan platform yang menghubungkan para kreator dan penggemarnya, yang turut menambah pundi-pundi kekayaannya.
Dalam wawancaranya dengan San Francisco Chronicle, Guo menyebut awal ketertarikannya pada dunia AI berawal dari kebiasaan bermain komputer yang sempat membuat orang tuanya khawatir.
“Pengalaman profesional pertama saya di dunia teknologi datang dari Beasiswa Thiel. Saya memang sempat belajar ilmu komputer dan interaksi manusia-komputer di Carnegie Mellon, tapi hidup di dunia startup sepenuh waktu benar-benar mengubah arah hidup saya,” jelasnya.
Untuk mencapai posisinya saat ini, Guo mengaku harus mengorbankan waktu tidurnya. “Saya belajar bahwa disiplin itu penting. Saya bangun pagi untuk ikut kelas Barry. Tapi saya juga belajar pentingnya keseimbangan — sekarang saya sedang belajar jadi DJ,” tuturnya.
Meski dinobatkan sebagai miliarder termuda, Guo mengaku tidak terlalu memikirkannya. Baginya, yang lebih penting adalah dampak yang dihasilkan lewat bisnisnya.
“Status itu memang menyenangkan, tapi saya lebih fokus pada misi mengubah kreator menjadi pengusaha. Saya sangat antusias membangun Pass dan menciptakan produk terbaik di bidang teknologi dan ekonomi kreator,” ujar Guo.
Saat ditanya soal dirinya yang menyalip Taylor Swift, Guo justru mengungkap bahwa ia penggemar berat penyanyi Shake It Off itu.
“Saya bahkan nonton dua kali tur Eras-nya di LA. Dulu waktu SMA, saya suka membayangkan ada yang nyanyiin Love Story buat saya,” ungkapnya.
Guo juga merasa bangga bisa menjadi bagian dari generasi perempuan yang menorehkan prestasi di bidang yang selama ini didominasi pria. “Sangat menyenangkan melihat semakin banyak perempuan sukses di teknologi, keuangan, dan sektor lainnya,” tutupnya.
sumber: beautynesia
Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com