Perlu Diperhatikan, 5 Jenis Makanan Favorit Sel Kanker yang Sebaiknya Dikonsumsi Secara Terbatas
Kanker merupakan penyakit yang rumit dengan berbagai jenis dan penyebab. Pemicu kanker dapat berasal dari faktor genetik atau keturunan, serta pola hidup seseorang. Namun, sebagian besar, sekitar 80 hingga 90 persen kasus tumor ganas yang berkembang menjadi kanker berkaitan dengan faktor eksternal, terutama gaya hidup.
Salah satu aspek gaya hidup yang memiliki peran besar adalah pola makan. Berbagai studi menunjukkan bahwa ada sejumlah makanan yang dapat meningkatkan risiko terkena jenis kanker tertentu.
Beberapa jenis makanan diketahui berkontribusi terhadap risiko terkena diabetes tipe 2 dan obesitas, dua kondisi yang berhubungan erat dengan kanker. Selain itu, makanan yang mengandung karsinogen—zat yang dapat memicu kanker—juga patut diwaspadai, tergantung pada seberapa sering dan banyak makanan tersebut dikonsumsi.
Jenis Makanan yang Sebaiknya Dibatasi karena Dapat Memicu Pertumbuhan Sel Kanker
- Daging Olahan
Mengutip dari Healthline, daging olahan mencakup berbagai jenis daging yang diawetkan melalui metode pengasapan, penggaraman, pengalengan, atau pengawetan lainnya. Contohnya antara lain:
- hot dog
- salami
- sosis
- ham
- kornet
- dendeng
Proses pengawetan seperti penggunaan nitrit dapat menghasilkan senyawa N-nitroso, yang bersifat karsinogenik. Selain itu, daging yang diasap dapat menghasilkan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), zat yang juga berpotensi menyebabkan kanker.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging olahan dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, kanker lambung, dan bahkan kanker payudara.
- Makanan yang Digoreng
Makanan bertepung yang digoreng, seperti kentang goreng dan keripik kentang, dapat mengandung kadar akrilamida yang tinggi. Senyawa ini terbentuk saat makanan bertepung dimasak dalam suhu tinggi (digoreng, dipanggang, atau dibakar).
Akrilamida telah terbukti bersifat karsinogenik pada hewan dan dianggap berpotensi menyebabkan kanker pada manusia. Selain itu, konsumsi berlebihan makanan ini juga berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas, dua faktor yang dapat memicu peradangan dan meningkatkan risiko kanker.
- Makanan yang Dimasak Terlalu Lama
Memasak makanan, khususnya daging, dengan suhu tinggi dalam waktu lama dapat menghasilkan zat berbahaya seperti PAH dan amina heterosiklik, yang bisa merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker.
Untuk mengurangi risiko ini, disarankan untuk memilih metode memasak yang lebih sehat, seperti:
- memasak dengan api kecil
- menggunakan slow cooker
- mengukus atau memanggang dengan suhu rendah
- Gula dan Karbohidrat Olahan
Makanan dengan kadar gula tinggi serta karbohidrat olahan seperti:
- minuman manis
- kue panggang
- pasta putih
- roti putih
- nasi putih
- sereal manis
Makanan ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas, yang kemudian bisa memicu peradangan kronis serta stres oksidatif, kondisi yang mendukung pertumbuhan sel kanker. Selain itu, kadar gula darah tinggi juga berkaitan dengan risiko kanker kolorektal.
Gantilah karbohidrat olahan dengan sumber yang lebih sehat seperti:
- roti gandum
- pasta gandum
- nasi merah
- biji-bijian utuh
- Alkohol
Saat dikonsumsi, alkohol diubah oleh hati menjadi asetaldehida, senyawa berbahaya yang dapat merusak DNA dan melemahkan sistem imun. Hal ini membuat tubuh sulit mendeteksi dan melawan sel prakanker.
Pada perempuan, alkohol juga dapat meningkatkan kadar hormon estrogen, yang berkaitan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker payudara yang sensitif terhadap hormon ini.
Sumber : detikhealth
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com