Perlukah Bayi Disendawakan Setelah Menyusu Sambil Tiduran? Ini Penjelasannya
Pertanyaan soal apakah bayi perlu disendawakan setelah menyusu sambil tiduran kerap muncul, terutama di kalangan orang tua baru. Banyak bayi yang tampak langsung tertidur pulas usai menyusu dalam posisi berbaring, sehingga terkesan tidak perlu disendawakan.
Padahal, meski terlihat nyaman, bayi tetap bisa menelan udara saat menyusu. Udara yang masuk ke perut ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, membuat perut kembung, atau bahkan mengganggu tidurnya.
Dikutip dari Healthline, sendawa merupakan bagian penting dari proses menyusu. Menyendawakan bayi setelah menyusu, bahkan jika ia sudah tertidur, dianjurkan untuk mencegah perut terasa penuh dan memastikan tidurnya tetap nyenyak.
Untuk menyendawakan bayi yang sudah tertidur, lakukan dengan lembut agar tidak membangunkannya. Posisi yang bisa dicoba antara lain menggendong bayi di bahu, menempatkannya setengah duduk di dada, atau menidurkannya tengkurap di pangkuan.
Pastikan kepala dan leher bayi selalu ditopang dengan baik. Usap atau tepuk punggung secara perlahan hingga bayi bersendawa. Jika dalam 1–2 menit sendawa belum keluar tapi bayi tampak tenang, tidak perlu dipaksakan.
Perlu diketahui, tidak semua bayi membutuhkan sendawa setiap kali menyusu. Beberapa bayi jarang menelan udara sehingga tidak mengalami gangguan meski tidak disendawakan.
Namun, bagi bayi yang lebih sering mengalami kembung, kolik, atau memiliki masalah pencernaan seperti refluks (GERD), menyendawakan sangat dianjurkan. Ini membantu mengurangi risiko ketidaknyamanan setelah menyusu.
Selama proses menyendawakan, lakukan dengan perlahan dan penuh perhatian. Hindari memaksa jika bayi tampak nyaman. Bila bayi tetap sering rewel meski sudah disendawakan, sebaiknya konsultasikan ke dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sumber: Kumparan News
Berita selengkapnya bisa anda kunjungi aruna9news.com