Polisi Telusuri Rekam Medis untuk Ungkap Dugaan Perundungan Siswa SMPN 19 Tangsel

Polisi tengah meneliti rekam medis MH (13), siswa SMPN 19 Tangerang Selatan yang meninggal dunia, guna mendalami dugaan perundungan yang dialaminya.
Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang mengatakan penyidik berfokus mengumpulkan keterangan dari tenaga kesehatan yang sempat menangani korban.
“Betul, kami menelusuri rekam medis korban. Sejak kemarin hingga hari ini, kami masih mengumpulkan informasi dari pihak medis yang menangani almarhum,” ujar Victor di Mapolda Metro Jaya, Senin (17/11).
Victor belum dapat memastikan apakah korban memiliki riwayat penyakit tertentu. Ia menjelaskan proses pendalaman masih berlangsung dengan meminta keterangan dokter dari dua rumah sakit yang merawat MH.
MH diketahui sempat mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit swasta di Tangerang Selatan. Namun, kondisi kesehatannya menurun sehingga harus dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan, sebelum akhirnya meninggal dunia.
“Saat ini kami masih mendalami keterangan lengkap dari tim medis serta rumah sakit yang menangani,” kata Victor.
Kasus ini bermula ketika MH, siswa kelas VII SMPN 19 Ciater Serpong, diduga mengalami perundungan di sekolahnya pada 20 Oktober 2025. Insiden tersebut terjadi menjelang jam istirahat di salah satu ruang sekolah. Korban disebut-sebut dipukul dengan bangku besi hingga mengalami sakit kepala.
Keesokan harinya, MH mulai mengeluhkan rasa sakit akibat kejadian tersebut. Setelah diperiksa lebih lanjut oleh keluarga, korban mengaku telah berulangkali menjadi sasaran bullying, mulai dari dipukul hingga ditendang oleh teman sekelasnya.
Kakak korban, Rizki, mengatakan adiknya sempat dirawat di rumah sakit swasta di Tangsel. Namun, karena kondisinya terus memburuk, MH akhirnya dirujuk ke RS Fatmawati. Setelah menjalani perawatan selama sepekan, korban dinyatakan meninggal dunia.
sumber: CNN News
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com











