Polusi Udara Meningkat, Pengusaha Minta Pemerintah Bertindak Serius Kurangi Emisi Karbon

Last Updated: 24 Oktober 2025By Tags: , , ,

Masalah polusi udara yang semakin parah di berbagai daerah Indonesia mendapat perhatian serius dari kalangan pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Agung Pamungkas, Wakil Ketua Komite Tetap Kadin Indonesia Bidang Motor Listrik, menilai tingginya kadar polusi udara memiliki dampak besar terhadap masa depan bangsa, terutama bagi generasi muda Indonesia.

“Masalah ini tidak bisa dianggap sepele karena menyangkut masa depan anak-anak kita. Pemerintah perlu mengambil langkah konkret untuk menekan tingginya tingkat polusi udara,” ujar Agung Pamungkas.

Sementara itu, Don Papank, yang juga aktif di Wakomtap Kadin Indonesia Bidang Motor Listrik, menyebut peningkatan polusi udara di berbagai kota disebabkan oleh tingginya penggunaan bahan bakar berbasis karbon.

Menurutnya, pemerintah perlu mempercepat peralihan menuju kendaraan rendah emisi seperti motor dan mobil listrik. “Solusinya adalah dengan lebih serius mengembangkan kendaraan listrik agar dampak polusi tidak semakin meluas,” tegas Don Papank.

Transportasi Publik Jadi Kunci Kurangi Polusi, Pejabat Didorong Jadi Contoh

Polusi udara di kawasan perkotaan masih menjadi pekerjaan rumah besar yang belum terselesaikan hingga kini. Salah satu cara efektif untuk menguranginya adalah dengan mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

Co-Founder Bicara Udara, Novita Natalia, menekankan bahwa pengendalian emisi kendaraan harus menjadi prioritas pemerintah. Ia juga mendorong kolaborasi antarwilayah di kawasan aglomerasi untuk menciptakan solusi bersama.

“Transportasi lintas wilayah harus dibuat memadai, aman, dan nyaman. Lebih dari itu, para pejabat publik juga perlu memberi contoh dengan menggunakan transportasi umum agar bisa merasakan langsung kualitasnya serta mendorong perbaikan berkelanjutan,” kata Novita dalam keterangannya, Selasa (30/9/2025).

Pernyataan itu mendapat dukungan dari Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, yang menilai pentingnya membangun kesadaran masyarakat untuk beralih ke transportasi publik.

“Jika masyarakat secara masif menggunakan transportasi umum, maka pemerintah akan semakin terdorong untuk terus memperbaiki layanan dan infrastrukturnya,” ujarnya.

Bima juga menyoroti tantangan besar di kawasan aglomerasi seperti Jabodetabekpunjur, yang memiliki tingkat polusi udara tinggi dan saling terhubung antarwilayah. “Dengan strategi pengendalian polusi yang tepat, kita bisa mendorong semakin banyak masyarakat menjadi pendukung udara bersih,” tambahnya.

Konektivitas Transportasi Umum Masih Jadi Kendala Utama

Upaya penggunaan transportasi publik juga mulai dicontohkan oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung. Ia menerapkan kebijakan wajib menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu bagi pejabat daerah.

Pada kesempatan itu, Pramono menaiki TransJakarta dari rumah dinasnya di Taman Suropati menuju Hotel Balairung, Matraman. Ia sempat berpindah bus dua kali selama perjalanan dan menilai masih banyak hal yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal konektivitas antarhalte.

“Saya mengalami langsung, dari satu halte ke halte lain yang jaraknya dekat saja orang masih memilih naik mobil. Artinya, sistem transportasi publik di Jakarta sudah cukup dimanfaatkan, tetapi konektivitasnya belum maksimal sehingga butuh perbaikan menyeluruh,” ungkap Pramono di Matraman, Rabu (30/4/2025).

Sumber: Liputan 6 News

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment