Pramugari Ungkap Kebiasaan Penumpang Pesawat yang Paling Menyebalkan, Bisa Ganggu Kenyamanan hingga Keselamatan
Saat bepergian menggunakan pesawat, setiap penumpang tentu sudah memahami adanya aturan tertulis yang wajib ditaati. Misalnya, membuka penutup jendela ketika pesawat hendak lepas landas atau mendarat, serta melipat meja kabin agar jalur evakuasi tetap aman. Aturan-aturan ini dibuat bukan tanpa alasan, melainkan demi keselamatan bersama selama penerbangan.
Namun, di luar aturan resmi tersebut, ada pula aturan tidak tertulis yang tak kalah penting untuk diperhatikan. Sayangnya, masih banyak penumpang yang sering mengabaikannya. Menurut sejumlah pramugari, kebiasaan kecil yang terlihat sepele ini justru kerap menjadi sumber kekesalan di dalam kabin pesawat.
Salah satu contoh yang paling sering terjadi adalah penumpang tidak mengunci pintu toilet dengan benar. Dilansir dari Travel and Leisure, kebiasaan ini tidak hanya membuat penumpang lain kebingungan, tetapi juga berpotensi menimbulkan kejadian memalukan. Tidak jarang, seseorang tanpa sengaja membuka pintu ketika masih ada penumpang lain di dalam.
Menurut riset Alpine Elements, pintu toilet yang tidak tertutup rapat juga bisa menyebabkan antrean panjang di lorong kabin. Situasi tersebut cukup merepotkan, karena lorong kabin merupakan jalur utama yang digunakan pramugari untuk melayani penumpang. Antrean panjang dapat menghambat pekerjaan awak kabin yang dituntut bergerak cepat, sekaligus menjaga keamanan di dalam pesawat.
“Kalau pintu tidak terkunci, orang bisa saja tanpa sengaja membuka saat ada yang sedang di dalam. Itu memalukan dan buang waktu, terutama saat antrean sedang panjang,” ujar seorang kru senior sebagaimana dikutip dari Mirror. Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya mematuhi etika kecil demi kenyamanan bersama.
Selain masalah pintu toilet, pramugari juga mengingatkan beberapa etika lain yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah penggunaan air secukupnya. Penumpang sebaiknya tidak membiarkan keran air mengalir terlalu lama, sebab pasokan air di dalam pesawat sangat terbatas. Jika tidak digunakan dengan bijak, hal ini bisa menyulitkan penumpang lain yang juga membutuhkan fasilitas tersebut.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah membuang sampah pada tempatnya. Toilet pesawat hanya dirancang untuk membuang tisu toilet. Sementara itu, benda lain seperti tisu basah, plastik, atau sampah non-organik harus dibuang ke tempat sampah yang tersedia. Jika aturan ini dilanggar, toilet bisa tersumbat dan mengganggu kenyamanan seluruh penumpang di pesawat.
Pramugari juga menegaskan agar penumpang tidak berlama-lama berada di dalam toilet. Kabin pesawat memiliki ruang terbatas, sehingga jika ada penumpang yang menggunakan toilet terlalu lama, antrean bisa menumpuk. Menggunakan toilet untuk urusan selain kebutuhan utama sangat tidak disarankan, karena akan membuat penumpang lain menunggu lebih lama.
Etika sederhana ini sering kali diabaikan, padahal dampaknya cukup besar terhadap kenyamanan penerbangan. Dengan jumlah penumpang yang banyak, kebiasaan buruk satu orang saja bisa mengganggu banyak orang sekaligus. Oleh karena itu, pramugari berharap penumpang bisa lebih peduli dan disiplin dalam menerapkan aturan tak tertulis ini.
Secara keseluruhan, menjaga sikap selama penerbangan adalah bentuk penghargaan terhadap sesama penumpang maupun awak kabin. Dengan memperhatikan hal-hal kecil seperti mengunci pintu toilet, menggunakan air secukupnya, membuang sampah pada tempatnya, dan tidak berlama-lama di dalam toilet, perjalanan udara akan terasa lebih lancar dan menyenangkan.
Kedisiplinan ini juga menjadi bagian penting dari keselamatan penerbangan. Jika penumpang mampu mematuhi aturan tertulis sekaligus etika tak tertulis, maka pengalaman terbang tidak hanya aman, tetapi juga nyaman untuk semua pihak.
Sumber: Kumparan News
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com