PRESTASI ENERGI NASIONAL: INDONESIA BUKUKAN EKSPOR MINYAK MENTAH SENILAI RP36,9 TRILIUN!

Indonesia Kirim “Emas Hitam” ke 9 Negara Mitra Strategis

Dalam perkembangan yang menggembirakan bagi sektor energi nasional, Indonesia berhasil mencatatkan angka ekspor minyak mentah yang mengesankan ke berbagai negara di kawasan Asia-Pasifik. Pencapaian ini menjadi sorotan mengingat posisi unik Indonesia yang secara bersamaan juga masih mengimpor minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

 RI Ekspor Minyak Mentah ke 9 Negara Ini, Nilainya Rp36,9 T

Tren Positif di Tengah Tantangan Produksi
Sepanjang tahun 2024, ekspor “emas hitam” Indonesia menembus angka US$ 2,23 miliar atau setara dengan Rp 36,9 triliun. Capaian membanggakan ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 27,39% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat di angka US$ 1,75 miliar (Rp 28,9 triliun).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa tidak hanya dari segi nilai, volume ekspor minyak mentah nasional juga mengalami lonjakan dari 2,84 miliar kilogram menjadi 3,62 miliar kilogram—pertumbuhan impresif sebesar 27,25% year-on-year.

Prestasi ini patut diapresiasi mengingat kapasitas produksi minyak dalam negeri yang masih terbatas. Berdasarkan catatan SKK Migas, produksi harian minyak Indonesia pada 2024 berada di level 580.224 barel per hari, dengan produksi gas mencapai 5.481 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Secara keseluruhan, realisasi produksi migas Indonesia tahun ini mencapai 1,79 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).

Sembilan Sekutu Dagang Strategis
Siapa saja negara yang menjadi tujuan utama minyak mentah Indonesia? Data Januari hingga Desember 2024 menunjukkan peta distribusi yang menarik:

  • Thailand: Menjadi importir terbesar dengan volume mencengangkan sebesar 2,59 miliar kg dan nilai transaksi US$ 1,59 miliar. Negeri Gajah Putih ini tampaknya sangat mengandalkan pasokan dari Indonesia!
  • Singapura: Tetangga terdekat kita menduduki posisi kedua dengan volume impor 334,08 juta kg senilai US$ 219,68 juta.
  • Korea Selatan: Negeri K-Pop ini mengimpor 188,94 juta kg minyak mentah Indonesia dengan nilai US$ 111,84 juta.
  • Australia: Negeri Kangguru tercatat membeli 140,98 juta kg minyak mentah senilai US$ 87,89 juta.
  • Jepang: Salah satu raksasa ekonomi Asia ini mengimpor 144,18 juta kg dengan nilai transaksi US$ 94 juta.
  • China: Kekuatan ekonomi terbesar di Asia mengimpor 139,97 juta kg minyak mentah Indonesia senilai US$ 76,29 juta.
  • Malaysia: Tetangga serumpun mengambil porsi 40,70 juta kg dengan nilai US$ 20,05 juta.
  • Brunei Darussalam: Meski dikenal sebagai negara penghasil minyak, Brunei juga mengimpor 26,95 juta kg minyak mentah Indonesia senilai US$ 15,23 juta.
  • Vietnam: Mengimpor 8,53 juta kg dengan nilai US$ 6,05 juta.


Keseimbangan Energi yang Dinamis
Fenomena menarik ini—Indonesia mengekspor minyak mentah sementara juga melakukan impor—menggambarkan dinamika kompleks industri migas nasional. Perbedaan karakteristik dan kualitas minyak, faktor geografis, serta pertimbangan ekonomis menjadi alasan utama di balik situasi ini.

Namun, peningkatan angka ekspor yang signifikan tahun ini memberikan angin segar bagi neraca perdagangan sektor migas Indonesia. Dengan tren positif ini, industri perminyakan nasional menunjukkan daya tahannya di tengah berbagai tantangan global.

Kita tunggu langkah strategis pemerintah selanjutnya dalam mengoptimalkan potensi ekspor sekaligus memperkuat kapasitas produksi dalam negeri untuk mencapai kemandirian energi yang lebih baik di masa mendatang.

Sumber : cnbcindonesia.com
Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment