Rahasia Membangun Loyalitas Mahasiswa: Pentingnya Komunikasi dan Citra Brand Perguruan Tinggi
Esaunggul.ac.id, Mengapa Brand Universitas Itu Penting? Di tengah persaingan perguruan tinggi yang semakin ketat di Jakarta, setiap universitas harus memiliki strategi jitu untuk memenangkan hati calon mahasiswa. Bukan sekadar menawarkan program studi yang bagus, tapi juga tentang bagaimana membangun kepercayaan dan loyalitas yang kuat.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap fakta menarik: komunikasi brand yang efektif bisa menjadi kunci utama dalam membangun loyalitas mahasiswa. Temuan ini sangat relevan, terutama di era pandemi di mana universitas dituntut hadir di tengah masyarakat dengan memberikan manfaat nyata.
“Membangun popularitas sebuah brand menjadi brand yang terkenal dengan citra yang lebih baik dan terpercaya yang berdampak pada loyalitas brand di benak konsumen tidaklah mudah,” ungkap Rendy Ramadhani, peneliti dari Universitas Esa Unggul yang melakukan studi ini bersama Endang Ruswanti.
Tiga Pilar Utama Loyalitas Brand
Penelitian yang melibatkan 210 mahasiswa di Jakarta ini menemukan tiga faktor penting yang saling berkaitan:
1. Komunikasi Brand yang Kuat, Komunikasi brand bukan sekadar iklan atau promosi. Ini tentang bagaimana universitas menyampaikan pesan yang jelas tentang keunikan dan nilai-nilai yang dimilikinya. Misalnya, program studi yang ditawarkan harus dikemas semenarik mungkin dan disampaikan dengan cara yang mudah dipahami calon mahasiswa.
Menurut Rendy, dengan meningkatkan tingkat persepsi citra brand melalui komunikasi brand yang efektif, para pemasar akan mampu mendapatkan kepercayaan pelanggan dan menjadi loyal terhadap brand yang dianggap dapat dipercaya. Di era digital ini, komunikasi brand yang dihasilkan oleh pengguna online menjadi sarana penting bagi calon mahasiswa untuk mendapatkan informasi tentang kualitas pendidikan dan layanan kampus.
2. Citra Brand yang Positif. Citra adalah persepsi yang tertanam di benak konsumen. Untuk universitas, ini berarti bagaimana mahasiswa dan masyarakat memandang kualitas pendidikan, fasilitas, dan reputasi kampus secara keseluruhan.
Penelitian membuktikan bahwa komunikasi brand yang baik akan membangun citra positif. Ketika universitas secara konsisten mengadakan kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat luas, seperti sosialisasi edukatif, citra positif akan terbentuk dengan sendirinya.
3. Kepercayaan Terhadap Brand, Kepercayaan adalah fondasi dari segala hubungan jangka panjang. Mahasiswa yang percaya pada brand universitasnya tidak mudah terpengaruh oleh tawaran dari kampus lain. Mereka yakin bahwa pilihan mereka akan memberikan manfaat jangka panjang.
Menariknya, penelitian ini menemukan bahwa baik komunikasi brand maupun citra brand sama-sama berpengaruh dalam membangun kepercayaan mahasiswa.
Hasil Penelitian yang Mencengangkan, Studi ini menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) dan menghasilkan temuan yang sangat signifikan: Komunikasi brand mempengaruhi citra brand dengan nilai R² sebesar 0,87 (87%), Komunikasi brand dan citra brand mempengaruhi kepercayaan dengan nilai R² sebesar 0,83 (83%), Kepercayaan mempengaruhi loyalitas dengan nilai R² mencapai 0,99 (99%)! Angka terakhir ini sangat mengesankan—hampir sempurna! Artinya, ketika mahasiswa sudah percaya pada brand universitasnya, mereka hampir pasti akan menjadi loyal.
Apa Artinya untuk Perguruan Tinggi? Dari hasil penelitiannya, Rendy menekankan bahwa universitas perlu membangun program studi yang semenarik mungkin yang dapat merepresentasikan pesan yang ingin disampaikan oleh brand tersebut. “Yang terpenting adalah informasi terkait program studi yang ditawarkan harus disampaikan dengan baik sehingga komunikasi brand dapat membangun citra positif di benak konsumen,” jelasnya.
Strategi yang Harus Dilakukan:
Optimalkan Komunikasi Digital Manfaatkan media sosial dan platform online untuk menyampaikan pengalaman positif mahasiswa. Testimoni dan cerita sukses alumni bisa menjadi alat komunikasi yang sangat efektif.
Fokus pada Keunggulan Nyata Tonjolkan program studi berkualitas dan fasilitas memadai dengan harga terjangkau. Jangan hanya klaim, tapi buktikan dengan fakta dan data.
Bangun Kepercayaan Melalui Konsistensi Janji harus ditepati. Kualitas layanan dari staf administrasi hingga dosen harus terus ditingkatkan dan dijaga konsistensinya.
Aktif di Komunitas Adakan kegiatan yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Ini bukan hanya soal tanggung jawab sosial, tapi juga strategi membangun citra positif.
Kesimpulan Loyalitas mahasiswa bukan terjadi begitu saja. Ada proses bertahap yang dimulai dari komunikasi brand yang efektif, dilanjutkan dengan pembentukan citra positif, hingga akhirnya membangun kepercayaan yang kokoh.
Penelitian ini membuktikan bahwa ketika ketiga elemen ini berjalan dengan baik, loyalitas mahasiswa akan terbentuk dengan sendirinya. Mahasiswa tidak hanya akan menyelesaikan studinya di kampus tersebut, tapi juga akan merekomendasikan kampusnya kepada orang lain—bahkan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di kampus yang sama.
Bagi para pengelola perguruan tinggi, ini adalah pengingat penting: investasi dalam komunikasi brand, membangun citra positif, dan menjaga kepercayaan mahasiswa bukan sekadar strategi marketing—ini adalah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan institusi.
Catatan: Artikel ini didasarkan pada penelitian ilmiah yang dipublikasikan dalam IOSR Journal of Business and Management, Volume 22, Issue 11, November 2020, oleh Rendy Ramadhani dan Endang Ruswanti dari Universitas Esa Unggul.












