Roller CVT Aus? Begini Dampaknya pada Performa Motor Matic Kamu
Motor matic memang jadi primadona di jalanan Indonesia karena praktis, nyaman, dan cocok dipakai sehari-hari. Tapi di balik kenyamanan itu, ada satu komponen kecil yang punya peran besar dalam performa motor, yaitu roller pada sistem CVT (Continuously Variable Transmission). Roller ini bekerja dengan prinsip gaya sentrifugal yang mendorong pulley bergerak, sehingga rasio transmisi bisa berubah secara otomatis sesuai kecepatan.
Nah, masalahnya, roller bisa mengalami keausan atau bahkan peyang seiring pemakaian.kondisi ini sering disepelekan padahal efeknya cukup serius bagi motor.
Suara Kasar dan Getaran Tak Wajar
Salah satu tanda awal roller CVT aus adalah munculnya suara kasar atau berisik dari area CVT. Suara seperti “klotok-klotok” ini biasanya muncul saat motor digeber atau melaju di kecepatan rendah. Getaran juga ikut terasa di setang maupun bodi motor, bikin pengalaman berkendara jadi kurang nyaman.
Tarikan Berat dan Susah Nanjak
Roller yang sudah peyang membuat gaya sentrifugal tidak bekerja merata. Hasilnya, v-belt tersendat saat bergerak, sehingga motor terasa berat saat ditarik gas. Efek ini paling terasa ketika motor dipakai menanjak atau saat butuh akselerasi cepat.
Performa dan Top Speed Turun
Motor matic yang sehat biasanya bisa melaju halus dan mencapai top speed dengan mudah. Namun jika roller aus, kecepatan maksimal motor jadi terbatas. Selain itu, efisiensi bahan bakar juga ikut menurun karena tenaga mesin tidak tersalurkan dengan optimal.
Risiko Kerusakan Komponen Lain
Dibiarkan terlalu lama, roller yang peyang bisa merusak rumah roller dan pulley. Jika ini terjadi, biaya perbaikan tentu lebih besar karena harus mengganti beberapa komponen sekaligus. Menurut Otosia, kasus seperti ini cukup sering ditemui di bengkel, terutama motor yang jarang diservis bagian CVT-nya.
Kenapa Roller Bisa Cepat Aus?
Ada beberapa kebiasaan yang bikin roller lebih cepat aus, di antaranya:
-
Sering bawa beban berat yang membuat CVT bekerja lebih keras.
-
Suka stop and go di kemacetan tanpa perawatan berkala.
-
Jarang membersihkan CVT, sehingga debu dan kotoran ikut mempercepat gesekan.
-
Pemakaian roller tidak sesuai standar (misalnya terlalu ringan atau berat).
Tips Biar Roller Lebih Awet
-
Lakukan servis CVT setiap 8.000–10.000 km.
-
Gunakan roller sesuai rekomendasi pabrikan.
-
Hindari menunda penggantian jika roller sudah aus.
-
Periksa juga v-belt, pulley, dan komponen CVT lain secara berkala.
👉 Kesimpulan: Roller CVT memang terlihat sepele, tapi kondisinya sangat berpengaruh pada performa motor matic. Begitu muncul tanda-tanda seperti suara kasar, getaran, atau tarikan berat, jangan tunda untuk mengecek ke bengkel. Dengan perawatan yang rutin, motor bukan cuma nyaman dipakai harian, tapi juga lebih awet dan hemat bensin.
Sumber : otosia.com
Berita selengkapnya bisa kunjungi aruna9news.com