Jakarta, 6 Maret 2025 – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat membuka perdagangan hari ini dengan penguatan, mencapai posisi Rp16.283,5, sedangkan mata uang Amerika menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat sebesar 29 poin atau 0,18% ke level Rp16.283,5 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS melemah sebesar 0,13% ke posisi 104,14.

Mata uang Asia lainnya juga menunjukkan pergerakan positif. Won Korea naik sebesar 0,49% dan rupee India sebesar 0,36%. Peso Filipina dan ringgit Malaysia juga menguat masing-masing sebesar 0,07% dan 0,28%.

Analis mata uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan bahwa meskipun rupiah akan mengalami fluktuasi sepanjang hari, mata uang ini berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.230 – Rp16.320 per dolar AS.

Dalam pidatonya di Kongres baru-baru ini, Presiden Trump menyoroti rencana penerapan tarif yang lebih ketat, yang diperkirakan akan berdampak pada ekonomi terbesar di kawasan tersebut. Rencana tarif timbal balik Trump dapat mempengaruhi ekonomi Asia yang berorientasi ekspor, termasuk Korea Selatan, Australia, Taiwan, dan Singapura.

“Namun, pasar menemukan sedikit kelegaan setelah Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengindikasikan bahwa Trump mungkin terbuka untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan Kanada dan Meksiko,” kata Ibrahim.

Sementara itu, perhatian pasar juga tertuju pada kemungkinan langkah stimulus tambahan dari China saat Kongres Rakyat Nasional dimulai. Pemerintah China diharapkan menguraikan kebijakan baru untuk mendukung perekonomiannya, terutama dalam menghadapi hambatan perdagangan. China telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 5% untuk tahun 2025, mempertahankan target ini selama tiga tahun berturut-turut. Beijing juga berencana meningkatkan belanja fiskal dan telah menjanjikan kebijakan yang ditargetkan untuk mendorong konsumsi swasta dalam beberapa bulan mendatang.

Sumber : Bisnis.com
Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com