Sejarah Seni Ukir di Jepara, Sudah Ada Sejak Abad ke-15

Last Updated: 17 Maret 2025By Tags: , ,

Jepara, Kota Ukir dengan Sejarah Panjang

Kabupaten Jepara di Jawa Tengah dikenal dengan julukan Kota Ukir, yang memiliki sejarah panjang dalam seni ukir. Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengungkapkan bahwa keberadaan seni ukir Jepara telah tercatat sejak abad ke-15. Hal ini ia sampaikan dalam acara Jepara International Furniture Buyer Weeks (JIF-BW) 2025 di Pendapa Kartini pada Rabu, 12 Maret 2025.

Menurutnya, salah satu bukti peninggalan seni ukir yang masih dapat ditemukan hingga kini adalah ukiran di Makam Sultan Hadlirin, Mantingan. Ia juga menambahkan bahwa pada tahun 1928–1930, Jepara telah memiliki sekolah ukir. Bahkan, R.A. Kartini pernah berupaya meningkatkan nilai seni ukir dengan menerapkannya pada furnitur serta menjalin hubungan dagang dengan sahabatnya di luar negeri.

Seni Ukir, Identitas dan Kebanggaan Jepara

Pada kesempatan yang sama, Bupati Jepara, Witiarso Utomo, menegaskan bahwa seni ukir adalah identitas dan kebanggaan daerahnya. Seni ukir bukan hanya warisan budaya, tetapi juga menjadi pilar utama industri kreatif Jepara. Menurutnya, keahlian para perajin ukir Jepara telah menghasilkan karya seni berkualitas tinggi yang dikagumi di seluruh dunia. Oleh karena itu, ia berharap seni ukir tetap menjadi simbol kreativitas dan keunggulan Jepara di tingkat global.

Lestari juga sependapat dengan Bupati Jepara mengenai pentingnya seni ukir sebagai bagian dari warisan budaya dunia. Ia mengungkapkan bahwa telah ada pembicaraan dengan UNESCO mengenai persyaratan yang diperlukan agar ukiran Jepara dapat diakui sebagai warisan budaya tak benda.

Tantangan dalam Mendapatkan Pengakuan UNESCO

Meski demikian, terdapat beberapa tantangan dalam memenuhi persyaratan tersebut. Salah satunya adalah persaingan dengan daerah lain, seperti Bali, yang juga memiliki seni ukir khas. Oleh karena itu, diperlukan dokumen pendukung yang membuktikan bahwa ukiran Jepara memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari daerah lain.

Dalam ajang JIF-BW 2025, perajin seni ukir yang berpartisipasi dalam kompetisi “Carving Contest” menerima penghargaan. Hadiah diberikan langsung oleh Lestari Moerdijat dan Bupati Jepara, Witiarso Utomo, didampingi jajaran Forkopimda Jepara. Dari total 99 peserta, 13 orang terpilih sebagai pemenang yang terbagi dalam dua kategori, yaitu:

  • 10 pemenang kategori “Wood Carving”
  • 3 pemenang kategori “CNC Carving” (ukiran menggunakan mesin Computer Numerical Control/CNC)

Seni ukir Jepara terus berkembang dan mendapatkan perhatian di tingkat nasional maupun internasional. Upaya untuk menjadikannya sebagai warisan budaya dunia pun terus dilakukan agar seni ukir Jepara tetap lestari dan semakin dikenal di seluruh dunia.

Sumber: Kompas

Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment