Afrika Selatan Dilanda Banjir Parah: Puluhan Tewas, Pelajar Jadi Korban

Last Updated: 12 Juni 2025By Tags: ,

Banjir Dahsyat Terjang Afrika Selatan, 49 Orang Tewas dan 4 Pelajar Masih Hilang

Sebanyak 49 orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir hebat yang melanda wilayah timur Afrika Selatan, tepatnya di Provinsi Eastern Cape. Wilayah ini tengah menghadapi cuaca musim dingin ekstrem sejak pekan lalu, yang memicu hujan deras dan tanah longsor.

Menurut Gubernur Eastern Cape, Lubabalo Oscar Mabuyane, jumlah korban meninggal telah mencapai 49 jiwa berdasarkan data dari pihak kepolisian. Di antara korban, terdapat empat anak sekolah yang menjadi penumpang sebuah minibus yang terseret arus di dekat kota Mthatha. β€œEmpat siswa, bersama sopir dan kondektur minibus, dipastikan meninggal dunia,” ujarnya, Rabu (11/6/2025).

Selain itu, empat pelajar lainnya masih dinyatakan hilang dan proses pencarian terus dilakukan. Tiga siswa lainnya berhasil ditemukan selamat. Mabuyane menyebut situasi masih dinamis, dengan upaya penyelamatan dan evakuasi yang terus berjalan di berbagai titik terdampak.

Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir besar dan tanah longsor, memaksa ratusan warga mengungsi dari rumah mereka. Banyak dari mereka dievakuasi ke sekolah dan balai kota, terutama di kawasan OR Tambo dan Amathole. Infrastruktur penting juga mengalami kerusakan signifikan.

Tragisnya, tiga anak dilaporkan harus bertahan di atas pohon selama berjam-jam demi menghindari terjangan banjir sebelum akhirnya berhasil diselamatkan.

Mabuyane menyoroti keterbatasan sumber daya, termasuk hanya tersedianya satu helikopter untuk penanganan darurat di provinsi tersebut. Ia menyatakan bahwa bencana seperti ini makin sulit dihindari akibat krisis iklim dan pemanasan global yang memperparah cuaca ekstrem.

Presiden Ramaphosa Serukan Kewaspadaan Nasional

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi ini. Ia menyebut kondisi musim dingin yang ekstrem masih menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga, dan meminta masyarakat untuk tetap waspada dan saling membantu.

Ramaphosa juga memastikan bahwa layanan darurat, termasuk Pusat Manajemen Bencana Nasional, telah dikerahkan untuk menangani situasi di lapangan.

Layanan cuaca nasional memperkirakan cuaca buruk ini masih akan berlangsung hingga pertengahan minggu, dengan risiko banjir dan tanah longsor yang terus mengintai. Meskipun salju dan hujan deras merupakan hal umum saat musim dingin, Afrika Selatan kini menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata, termasuk meningkatnya kejadian bencana seperti banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan, menurut laporan dari Green Climate Fund.

Berita selengkapnya dapat anda akses melaluiΒ aruna9news.com

Leave A Comment