Spatula merupakan peralatan dapur yang hampir selalu dipakai saat memasak. Alat ini tersedia dalam berbagai bahan, seperti kayu, plastik, silikon, hingga stainless steel. Meski begitu, tidak semua spatula aman digunakan untuk aktivitas memasak sehari-hari.

Ahli biomedik dari IPB University, Benedikta Diah Saraswati, memaparkan sejumlah tanda yang perlu diperhatikan agar spatula tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan.

Ia menjelaskan bahwa spatula berbahan silikon sebenarnya termasuk aman. Namun, banyak produk silikon murah yang ternyata telah dicampur plastik.

“Jika spatula silikon cepat berubah warna, harganya terlalu murah, atau mengeluarkan bau kimia kuat, besar kemungkinan produk tersebut mengandung campuran plastik,” ujar Diah, sebagaimana tertulis di laman resmi IPB University.

Untuk memastikan keasliannya, spatula dapat diuji dengan cara ditekuk.

“Bila saat ditekuk warnanya berubah menjadi putih atau terlihat retakan, itu menandakan adanya campuran plastik. Silikon murni tidak menunjukkan perubahan seperti itu,” tambahnya.

Diah menekankan bahwa silikon asli aman karena stabil secara kimia, tahan panas hingga 250 derajat Celsius, dan bebas dari BPA, phthalate, serta PVC. Karena itu, ia menyarankan memilih spatula silikon bersertifikat food grade dengan label BPA-free, Phthalate-free, serta menggunakan material Platinum-cured silicone.

Selain silikon, spatula berbahan kayu alami dan bambu juga tergolong aman berkat sifat antimikrobanya. Sementara untuk suhu tinggi, spatula stainless steel bisa digunakan, meskipun tidak dianjurkan untuk wajan antilengket agar lapisannya tidak rusak.

“Untuk kebutuhan memasak sehari-hari, kombinasi spatula silikon food grade untuk wajan antilengket dan spatula kayu untuk suhu menengah merupakan pilihan yang paling aman,” tutupnya.