Setya Novanto Bebas Bersyarat, Ahli Hukum Tata Negara: Pemerintah Terlalu Mempermudah
Setya Novanto mendapatkan pembebasan bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin sejak Sabtu, 16 Agustus 2025. Pembebasan ini diberikan setelah dia menerima total remisi selama 28 bulan 15 hari. Ia wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan atau Bapas Bandung hingga 1 April 2029.
“Sejak 16 Agustus 2025, status Setya Novanto berubah dari narapidana menjadi klien pemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan Bandung,” kata Kepala Subdirektorat Kerja Sama Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Ditjen PAS Kemenimipas) Rika Aprianti dalam keterangan resmi pada Ahad, 17 Agustus 2025.
Pembebasan bersyarat Setnov ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan nomor PAS-1423 PK.05.03 berwarkat 15 Agustus 2025. Dengan demikian, Setya Novanto resmi dikeluarkan dari Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Sukamiskin.
Rika menjelaskan, Setya Novanto dinyatakan melanggar Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Ia dihukum pidana 15 tahun penjara, denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan, serta uang penggandi Rp 49 miliar subsider kurungan 2 tahun.
Hukuman itu diubah oleh Mahkamah Agung. Sehingga hukuman Setya Novanto menjadi pidana penjara 12 tahun 6 bulan. “(Setya Novanto wajib) mendapatkan bimbingan dari Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Bandung sampai 1 April 2029,” ujar Rika.
Sebelumnya, pengusulan program pembebasan bersyarat Setya Novanto disetujui oleh Sidang TPP Ditjen PAS pada 10 Agustus 2025. Pembebasan bersyarat Setya lalu direkomendasikan untuk disetujui pimpinan.
Persetujuan rekomendasi kemudian diberikan bersama 1.000 usulan program integrasi warga binaan se-Indonesia lain. Adapun pertimbangannya, Setya dianggap telah memenuhi persyaratan administratif dan substantif.
Setya juga dinilai memenuhi persyaratan berdasarkan Pasal 10 ayat (3) beleid tersebut, yakni menjalani 2/3 masa pidana. Ia juga telah membayar denda dan uang pengganti.
sumber tempo
