Sherly Tjoanda Ngaku Terharu Saat Dilantik Sebagai Gubernur Malut Oleh Presiden Prabowo
Para pemimpin daerah, termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe, berbaris rapi mengenakan pakaian resmi, bersiap menuju Istana Negara untuk mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Presiden Prabowo Subianto.
Prosesi diawali dengan kirab dari Monas menuju Istana Merdeka. Dengan langkah penuh percaya diri, mereka berjalan diiringi sorak-sorai serta doa dari masyarakat yang hadir. Keluarga dan para pendukung turut menyaksikan dengan bangga, menciptakan suasana haru dalam momen bersejarah ini.
Sesampainya di Istana Negara, prosesi pelantikan dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan Presiden oleh perwakilan Kementerian Sekretaris Negara. Keputusan Presiden Nomor 15P dan 24P Tahun 2025 mengesahkan pengangkatan gubernur serta wakil gubernur, sementara Keputusan Menteri Dalam Negeri mengatur pelantikan bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota.
Momen puncak tiba ketika Presiden Prabowo memandu pengucapan sumpah jabatan di hadapan 961 kepala daerah. Dengan lantang mereka mengikrarkan janji setia untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya demi kepentingan rakyat.
Sebagai bagian dari prosesi, Presiden menyematkan tanda jabatan kepada enam kepala daerah terpilih, termasuk Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, yang menjadi pemimpin perempuan pertama di provinsinya.
Setelah pelantikan, Presiden memberikan pengarahan, menegaskan pentingnya kepemimpinan yang berorientasi pada pelayanan publik, transparansi, dan pembangunan berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa rakyat menaruh harapan besar pada para pemimpin yang baru dilantik, dan mereka harus bekerja dengan integritas untuk kepentingan bangsa.
Sebanyak 961 kepala daerah yang dilantik berasal dari 481 daerah di seluruh Indonesia, terdiri dari 33 gubernur, 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, dan 85 wakil wali kota.
Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi awal perjalanan dalam menjalankan amanah rakyat. Dengan berbagai tantangan yang menanti, kepemimpinan yang kuat dan berintegritas menjadi kunci keberhasilan dalam membawa perubahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di luar Istana, suasana meriah terus berlanjut. Keluarga dan masyarakat menyambut para pemimpin baru dengan penuh harapan. Kini, semua mata tertuju pada mereka—akankah mereka mampu menepati janji dan membawa perubahan bagi daerah masing-masing? Waktu yang akan menjawabnya.
