Si Pedas Gurih dari Bandung: Perjalanan Seblak dari Camilan Sisa ke Makanan Hits”
Seblak merupakan kuliner khas Sunda yang kini telah bertransformasi menjadi salah satu hidangan favorit di berbagai daerah Indonesia. Siapa sangka, makanan pedas nan gurih ini memiliki sejarah yang menarik di balik kepopulerannya!
Dengan perpaduan rasa gurih, pedas, dan aroma kencur yang khas, seblak berhasil mencuri hati para pencinta kuliner Nusantara. Dahulu, hidangan ini disajikan dengan sangat sederhana — hanya berupa kerupuk yang direbus dan dimasak bersama bumbu halus dari bawang putih, kencur, serta cabai rawit.
Namun, seiring berjalannya waktu, kreasi seblak semakin berkembang. Kini, seblak hadir dalam berbagai variasi dengan tambahan topping seperti telur, ceker, siomay, cilok, aneka bakso, dan sayuran.
Perpaduan cita rasa pedas dan gurih menjadikan seblak bukan hanya sekadar jajanan, melainkan bagian dari identitas kuliner modern yang terus berinovasi. Berikut kisah asal-usul dan berbagai fakta menarik seputar seblak.
Asal Mula Seblak
Belum ada catatan pasti mengenai kapan seblak pertama kali muncul, meskipun banyak yang meyakini bahwa kuliner ini berasal dari Bandung. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa awal kemunculan seblak sudah ada sejak masa kemerdekaan di wilayah Parahyangan.
Di Garut, dikenal makanan bernama kurupuk leor, yang berarti kerupuk lemas. Hidangan ini dibuat dari kerupuk mentah yang tidak digoreng, melainkan direbus dan dimasak dengan bumbu bawang putih serta cabai rawit. Dari sinilah diyakini munculnya inspirasi awal seblak.
Sebelum seblak khas Sunda populer, di Sumpiuh, Jawa Tengah, juga sudah ada makanan serupa bernama kerupuk godog atau kerupuk rebus. Perbedaannya, hidangan ini tidak menggunakan kencur — bahan yang kini menjadi ciri khas utama dalam seblak.

Versi Lain Asal-Usul Seblak
Ada pula versi lain yang menyebut bahwa seblak lahir dari tumpukan kerupuk lama di Bandung. Saat kerupuk sudah tidak lagi renyah dan menjadi keras ketika digoreng, banyak orang yang membuangnya. Namun, masyarakat Bandung yang terkenal kreatif merasa sayang jika bahan makanan tersebut terbuang begitu saja.
Dari situlah muncul ide untuk mengolah kerupuk lama dengan tambahan bumbu pedas dan gurih hingga terciptalah seblak seperti yang kita kenal sekarang. Seblak bukanlah bagian dari resep tradisional Sunda, melainkan hasil inovasi masyarakat dalam memanfaatkan bahan sederhana.
Layaknya cireng, cilok, cimol, dan cibay, seblak menjadi bukti kecerdikan masyarakat Jawa Barat dalam menciptakan hidangan lezat dari bahan sederhana yang mulai populer sejak awal tahun 2000-an.
















