STRATEGI JITU PRABOWO HADAPI KEBIJAKAN TARIF TRUMP

Last Updated: 9 April 2025By Tags: , ,

Presiden Indonesia Siapkan Langkah Diplomatis untuk Atasi Pajak Impor 32% dari AS

Jakarta – Menghadapi kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap produk Indonesia, Presiden Prabowo Subianto mengambil pendekatan diplomatis alih-alih konfrontatif. Dalam langkah yang menunjukkan kematangan berpolitik internasional, Prabowo akan mengirimkan tim negosiasi khusus ke Washington untuk membahas solusi yang menguntungkan kedua negara.

“Saya akan kirim Pak Airlangga (Menko Perekonomian) ke Washington. Kita sudah punya kontak dengan tokoh-tokoh di Washington. Kita akan diskusi. Iya kita akan negosiasi,” ungkap Presiden Prabowo Subianto seperti dikutip dari sumber resmi.

Tim yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ini membawa beberapa tawaran strategis yang diharapkan dapat melunakkan kebijakan Presiden Trump. Di antara kartu as yang disiapkan Indonesia adalah peningkatan volume impor produk unggulan AS seperti gandum, kapas, hingga minyak dan gas, terutama yang masuk dalam daftar 10 teratas.

Tidak berhenti di situ, Indonesia juga menawarkan peningkatan impor produk LPG dan LNG sebagai komoditas strategis, dengan jaminan bahwa langkah ini tidak akan mengganggu APBN. Tawaran menarik lainnya berupa insentif fiskal dan non-fiskal berupa keringanan bea masuk serta berbagai pungutan perpajakan.

Langkah cerdas Prabowo juga terlihat dari rencana deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs) melalui relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terhadap sektor ICT dari AS seperti General Electric (GE), Apple, Oracle, dan Microsoft.

“Presiden Prabowo menegaskan tidak akan membalas kebijakan Presiden Donald Trump, melainkan menempuh jalur diplomasi dan negosiasi,” tegas Airlangga Hartarto dalam keterangannya.

Pendekatan ini menunjukkan kelihaian diplomatic Prabowo dalam menghadapi kebijakan proteksionis Trump, yang telah mengenakan tarif tinggi tidak hanya kepada Indonesia tetapi juga beberapa negara lain. Para analis ekonomi memandang positif langkah ini, mengingat pentingnya hubungan dagang Indonesia-AS yang perlu dijaga dalam kondisi ekonomi global yang tidak menentu.

Masyarakat dan pelaku bisnis kini menanti hasil pertemuan tim negosiasi Indonesia dengan pihak AS, yang diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan kedua negara dan mengurangi dampak negatif dari kebijakan tarif tinggi tersebut.

Sumber : finance.detik.com

Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment