Tekanan Darah Berapa yang Bisa Merusak Ginjal? Simak Penjelasan Dokter

Last Updated: 30 Juni 2025By Tags: ,

Tekanan Darah Tinggi Bisa Rusak Ginjal, Ini Penjelasan Dokter

Menjaga tekanan darah atau tensi tetap dalam batas normal merupakan hal krusial bagi kesehatan tubuh. Jika tekanan darah meningkat secara berlebihan hingga memasuki kategori hipertensi, hal ini bisa berujung pada gangguan serius, termasuk kerusakan ginjal hingga potensi gagal ginjal. Lalu, pada tingkat tekanan darah berapa kondisi ini mulai membahayakan ginjal?

Menurut penjelasan dari dr. RA Adaninggar Primadia Nariswari SpPD, dokter spesialis penyakit dalam di RS Husada Utama Surabaya, tekanan darah yang melebihi angka 140/90 mmHg sudah termasuk dalam kategori hipertensi dan dapat berpengaruh buruk pada fungsi ginjal. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @drningz, yang dikutip dengan izin oleh Kompas.com, dr. Ning menyampaikan bahwa nilai tekanan darah di atas ambang tersebut secara medis sudah dianggap sebagai hipertensi, terutama jika hasil tersebut konsisten dalam beberapa kali pemeriksaan.

Lebih lanjut, dr. Ning menjelaskan bahwa tekanan darah tinggi tidak langsung merusak ginjal, melainkan dimulai dari kerusakan pada pembuluh darah yang terdapat di organ tersebut. Karena pembuluh darah tersebar hampir di seluruh tubuh, hipertensi yang tak terkendali juga dapat memengaruhi organ vital lainnya.

“Jika tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg dibiarkan terus menerus selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tanpa dikontrol, maka hal itu dapat merusak pembuluh darah, termasuk yang ada di ginjal,” jelasnya.

Kerusakan pembuluh darah ini akan berdampak secara bertahap terhadap kinerja ginjal, dan seiring waktu bisa menyebabkan gangguan fungsi hingga kerusakan ginjal permanen.

Selain itu, dr. Ning juga mengingatkan soal kondisi yang disebut sebagai krisis hipertensi, yakni saat tekanan darah tiba-tiba melonjak hingga lebih dari 180/120 mmHg. Situasi seperti ini sangat berbahaya karena dapat memicu kerusakan ginjal secara mendadak. Dalam kasus tersebut, ginjal bisa tiba-tiba berhenti berfungsi atau mengalami kerusakan serius yang dikenal sebagai gagal ginjal akut.

“Kondisi krisis hipertensi semacam ini bisa menyebabkan ginjal shutdown atau berhenti bekerja secara tiba-tiba,” terangnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa hipertensi sering kali hadir bersamaan dengan kondisi kesehatan lain seperti diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, serta kadar asam urat yang tinggi—semuanya juga berisiko memperparah kerusakan ginjal.

Oleh sebab itu, jika seseorang telah dinyatakan menderita hipertensi, penting untuk segera melakukan pengobatan dan menjalani pola hidup sehat agar tekanan darah tetap terkontrol dan risiko komplikasi serius dapat diminimalkan.

Sumber : Kompas.com

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com 

Leave A Comment