Tiga Asinan Sayur Betawi Legendaris Jakarta, Mana Favoritmu

Last Updated: 18 Desember 2025By Tags: , ,

Penjual asinan sayur khas Betawi cukup mudah ditemui di Jakarta. Namun, dari sekian banyak pilihan, ada tiga penjual legendaris yang sejak lama menjadi favorit karena cita rasanya yang konsisten dan khas. Ketiganya kerap dibandingkan untuk mencari tahu mana yang paling lezat.

Asinan sayur Betawi dikenal tak kalah populer dibandingkan asinan Bogor. Hidangan ini sudah digemari sejak puluhan tahun lalu dan merupakan hasil perpaduan budaya Betawi dan Tionghoa. Racikannya terdiri dari aneka sayuran segar seperti selada, kol, tauge, dan mentimun, yang dipadukan dengan tahu, lalu disiram bumbu kacang bercita rasa gurih dan manis.

Kehadiran kerupuk mie yang renyah membuat tekstur asinan semakin nikmat. Kombinasi rasa yang kompleks dan segar menjadikan asinan sayur Betawi kerap disantap sebagai hidangan pembuka. Di Jakarta sendiri, terdapat banyak penjual asinan, namun beberapa di antaranya tetap menjadi andalan lintas generasi.

Untuk mengetahui perbedaannya, detikFood membandingkan tiga asinan Betawi paling populer. Pertama, Asinan Kamboja H. Mansyur di Rawamangun yang telah berdiri sejak era 1970-an. Kedua, Asinan H. Asymuni yang berjualan sejak 1978 dan dikenal selalu ramai pembeli. Ketiga, Asinan Ny. Isye yang terkenal dengan keseimbangan rasa dan isian yang lengkap. Ketiganya dipesan melalui layanan daring dengan porsi standar tanpa tambahan apa pun.

Secara umum, asinan sayur Betawi menggunakan kol, selada, mentimun, tauge, dan tahu putih. Namun, masing-masing penjual memiliki variasi. Asinan Ny. Isye menawarkan isian paling lengkap karena menambahkan wortel, yang tidak ditemukan pada dua asinan lainnya. Sementara itu, Asinan H. Mansyur dan H. Asymuni hanya menggunakan sayuran dasar tanpa tambahan lain.

Meski berbeda komposisi, ketiganya sama-sama menyajikan sayuran segar. Tauge masih renyah dan tidak berbau, sementara porsi sayur relatif seimbang. Sayuran disajikan cukup banyak, sedangkan tahu, kacang, dan kerupuk porsinya lebih sedikit.

Perbedaan juga terlihat pada tahu dan kerupuk. Tahu pada Asinan H. Mansyur memiliki tekstur paling lembut dan rasa netral. Sebaliknya, tahu pada Asinan Ny. Isye dan H. Asymuni cenderung lebih padat dan sedikit asam. Untuk kerupuk, H. Mansyur dan H. Asymuni menyajikan kerupuk mie kuning dan kerupuk merah, sedangkan Ny. Isye hanya menggunakan kerupuk mie berwarna lebih gelap dengan tekstur lebih keras.

Bumbu kacang menjadi pembeda utama ketiganya. Asinan H. Mansyur memiliki saus kacang berwarna cokelat muda dengan tekstur cair dan rasa manis yang dominan. Asinan Ny. Isye menyajikan bumbu kacang lebih kental dengan rasa gurih yang kuat dan sedikit manis. Sementara itu, Asinan H. Asymuni tampil paling berbeda dengan warna oranye, tekstur kental, dan cita rasa yang memadukan manis, gurih, asam, serta pedas ringan di akhir.

Dari segi harga, ketiganya dijual dengan banderol berbeda. Asinan H. Asymuni menjadi yang paling terjangkau, sekitar Rp 17 ribuan per porsi. Asinan H. Mansyur berada di kisaran Rp 20 ribu, sedangkan Asinan Ny. Isye menjadi yang termahal dengan harga sekitar Rp 30 ribu per porsi karena kemasan yang lebih rapi dan praktis.

Setelah mencicipi semuanya, detikFood menilai Asinan H. Asymuni paling sesuai selera karena bumbu kacangnya memiliki perpaduan rasa yang seimbang. Asinan Ny. Isye menyusul dengan rasa kacang yang kuat dan gurih, sedangkan Asinan H. Mansyur cocok bagi penyuka rasa manis. Meski begitu, pilihan terbaik tetap bergantung pada selera masing-masing penikmat kuliner.

Sumber: detikfood

berita selengkapnya bisa anda lihat di aruna9news.com

Leave A Comment