Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tengah menghadapi krisis darurat sampah setelah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang mengalami kelebihan kapasitas dan ditutup sementara. Akibatnya, tumpukan sampah terlihat di sejumlah ruas jalan, trotoar, hingga area permukiman warga. Kondisi ini paling banyak terjadi di wilayah Ciputat dan Serpong, yang merupakan kawasan padat penduduk dan pusat aktivitas masyarakat.

Penumpukan sampah ini terjadi karena TPA Cipeucang tidak lagi mampu menampung volume sampah harian Tangsel yang mencapai hampir 1.000 ton per hari. Penutupan sementara TPA membuat sampah dari rumah tangga dan pasar tidak terangkut secara optimal, sehingga memicu bau menyengat dan keluhan warga. Situasi tersebut memperburuk kebersihan lingkungan serta menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan masyarakat di sekitar lokasi terdampak.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Lingkungan Hidup mulai melakukan langkah darurat, seperti pengangkutan sampah ke tempat pengolahan sementara, penataan ulang area TPA Cipeucang, serta penyemprotan untuk mengurangi bau. Pemkot juga mengimbau warga untuk membatasi pembuangan sampah sementara waktu. Isu darurat sampah Tangsel, TPA Cipeucang overload, dan penumpukan sampah di Ciputat–Serpong kini menjadi sorotan publik dan menegaskan pentingnya solusi jangka panjang pengelolaan sampah perkotaan.

sumber: CNA

berita selengkapnya bisa anda lihat di aruna9news.com