Tradisi Unik yang Masih Lestari: Mengintip Kebiasaan Tersembunyi dari Suku-Suku di Indonesia
Tak banyak yang tahu bahwa sejumlah suku di Indonesia masih memegang teguh kebiasaan turun-temurun yang sarat makna dan filosofi. Meskipun zaman terus bergerak maju, sejumlah masyarakat adat di Indonesia tetap menjalankan tradisi unik yang menjadi bagian penting dari identitas mereka. Beberapa kebiasaan ini bahkan terdengar tak lazim di telinga masyarakat modern, namun memiliki nilai budaya yang tinggi dan masih dijalankan hingga hari ini.
Suku Betawi misalnya, dikenal dengan adat istiadatnya yang kental dengan nuansa spiritual. Salah satu kebiasaan yang jarang dibicarakan adalah kebiasaan meminta izin atau mengucap “permisi” saat akan buang air di tempat yang dianggap angker. Hal ini didasari oleh kepercayaan bahwa tempat-tempat tersebut dihuni makhluk tak kasat mata yang bisa terganggu jika tidak dihormati. Selain itu, bersiul di malam hari juga dianggap tabu karena diyakini bisa mengundang makhluk halus atau membawa nasib buruk.
Berpindah ke suku Jawa, masyarakatnya punya cara tersendiri dalam membaca alam. Tradisi yang dikenal dengan sebutan ilmu titen memungkinkan mereka mengenali tanda-tanda cuaca atau gejala alam melalui perilaku binatang dan lingkungan sekitar. Bukan sekadar mitos, kebiasaan ini lahir dari pengamatan panjang lintas generasi. Ada pula kepercayaan mengenai larangan menyapu di malam hari karena dianggap bisa “menyapu” keberuntungan dari dalam rumah.
Sementara itu, di wilayah Sunda, khususnya di desa-desa tertentu di Jawa Barat, terdapat tradisi yang disebut ngarot. Acara adat ini menjadi wadah bagi para pemuda dan pemudi untuk saling mengenal dalam suasana kekeluargaan yang penuh simbol kesiapan membangun rumah tangga. Selain itu, minum air rebusan daun muda juga masih menjadi kebiasaan yang dipercaya bisa menjaga stamina dan menyembuhkan penyakit ringan secara alami.
Meski terdengar tak biasa bagi masyarakat luar, semua kebiasaan ini menggambarkan betapa kayanya budaya dan cara hidup masyarakat Indonesia. Tradisi-tradisi tersebut bukan hanya warisan masa lalu, tapi juga bentuk kearifan lokal yang tetap dijaga hingga kini. Di tengah arus modernisasi, nilai-nilai budaya semacam inilah yang membedakan dan memperkaya identitas bangsa.
Sumber: Kumparan News
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com