Kanker payudara masih menjadi salah satu jenis kanker yang paling banyak dialami perempuan di Indonesia. Meski demikian, banyak orang yang tidak menyadari tanda-tanda awalnya karena gejalanya sering tampak ringan atau dianggap sepele. Padahal, deteksi dini sangat penting agar pengobatan dapat dilakukan lebih cepat dan peluang sembuh menjadi lebih besar.

Dokter spesialis onkologi menyebutkan, gejala awal kanker payudara tidak selalu berupa benjolan besar yang terasa nyeri. Dalam banyak kasus, tanda awalnya bisa sangat halus, seperti perubahan tekstur kulit, bentuk puting, hingga rasa tidak nyaman yang berulang.

Beberapa gejala awal yang perlu diwaspadai antara lain:

• Muncul benjolan kecil atau area mengeras di payudara atau ketiak.

• Perubahan bentuk atau ukuran payudara yang tidak biasa.

• Keluarnya cairan dari puting selain ASI, terutama jika berwarna darah.

• Kulit payudara tampak mengerut, kemerahan, atau bersisik.

• Puting tertarik ke dalam atau terasa nyeri tanpa sebab jelas.

Jika gejala tersebut muncul secara berulang atau menetap, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan dini seperti mammogram atau USG payudara bisa membantu mendeteksi adanya kelainan sejak tahap awal.

Ahli kesehatan menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan, terutama seminggu setelah masa menstruasi selesai. Langkah sederhana ini membantu perempuan mengenali kondisi normal payudaranya dan mendeteksi perubahan sekecil apa pun.

Selain itu, gaya hidup sehat seperti menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, menghindari alkohol, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayur juga dapat menurunkan risiko kanker payudara.

Kunci utama dari penanganan kanker payudara adalah kesadaran dan deteksi dini. Semakin cepat ditemukan, semakin besar peluang untuk sembuh dan menjalani hidup dengan kualitas yang baik.

Sumber: CNN Indonesia

berita selengkapnya anda bisa akses melalui : aruna9news.com