Waspadai 8 Gejala Alergi Gluten yang Sering Diabaikan Tubuh
Alergi atau sensitivitas terhadap gluten sering kali tidak disadari karena gejalanya mirip dengan gangguan kesehatan lain. Padahal, reaksi tubuh terhadap gluten—protein yang terdapat dalam gandum, barley, dan rye—dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh, mulai dari pencernaan hingga suasana hati.
Melansir Healthline, gangguan terkait gluten atau gluten-related disorders (GRDs) mencakup beberapa kondisi seperti penyakit celiac, sensitivitas gluten non-celiac (NCGS), dan alergi gandum. Kasus-kasus ini semakin sering dijumpai dan bisa menimbulkan gejala yang luas, tidak terbatas pada masalah pencernaan saja.
Berikut delapan tanda alergi gluten yang sebaiknya tidak Anda abaikan:
1. Perut kembung
Rasa penuh, bergas, atau sesak setelah makan bisa menjadi sinyal tubuh tidak cocok dengan gluten. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan sensitivitas gluten cenderung mengalami perut kembung lebih sering setelah mengonsumsi makanan berbahan dasar gandum, seperti roti atau pasta.
2. Diare dan konstipasi
Gangguan buang air besar seperti diare atau sembelit yang terjadi terus-menerus juga dapat menjadi tanda tubuh bereaksi terhadap gluten. Reaksi ini sering muncul setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten, termasuk sereal dan olahan tepung.
3. Nyeri perut

Rasa sakit atau tidak nyaman di area perut bagian bawah adalah salah satu gejala paling umum intoleransi gluten. Biasanya nyeri muncul tidak lama setelah makan dan bisa disertai rasa begah.
4. Sakit kepala dan migrain
Penelitian menunjukkan bahwa penderita sensitivitas gluten lebih berisiko mengalami sakit kepala dan migrain. Jika Anda sering merasakan nyeri kepala tanpa sebab yang jelas, gluten mungkin menjadi salah satu pemicunya.
5. Mudah lelah
Rasa lelah berlebihan, terutama setelah makan, bisa mengindikasikan intoleransi gluten. Kondisi ini muncul akibat peradangan atau gangguan penyerapan nutrisi yang membuat tubuh kekurangan energi.
6. Depresi dan kecemasan
Gluten juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Studi menunjukkan bahwa orang dengan intoleransi gluten lebih rentan mengalami depresi dan kecemasan. Banyak penderita melaporkan suasana hati yang membaik setelah menerapkan diet bebas gluten.
7. Nyeri otot dan sendi
Paparan gluten dapat memicu peradangan yang menyebabkan nyeri otot atau sendi. Dalam beberapa kasus, penderita juga mengalami sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki akibat reaksi imun terhadap gluten.
8. Brain fog atau sulit fokus

Brain fog menggambarkan kondisi ketika seseorang sulit berkonsentrasi, mudah lupa, atau cepat lelah secara mental. Studi menunjukkan bahwa hampir 50 persen penderita sensitivitas gluten non-celiac mengalami gejala ini, meski penyebab pastinya masih diteliti.
Mengenali gejala alergi gluten sejak dini penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Bila Anda sering mengalami tanda-tanda di atas, sebaiknya segera konsultasi ke dokter agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Menjalani diet bebas gluten tanpa pemeriksaan medis memang tidak disarankan. Namun, memahami reaksi tubuh terhadap gluten dapat menjadi langkah awal menjaga kesehatan pencernaan, energi, dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan.
sumber: CNN News
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com











