Xiaomi dan Proyek Chipset ‘RING’: Strategi Baru di Balik Layar Teknologi 2025

Last Updated: 4 April 2025By Tags: , ,

Xiaomi, raksasa teknologi asal Tiongkok, kembali mencuri perhatian publik dengan kabar mengenai pengembangan chipset internalnya yang diberi nama kode ‘RING’. Proyek ini menjadi sorotan karena digadang-gadang mampu menyaingi performa Snapdragon 8 Gen 2, chipset flagship dari Qualcomm. Namun hingga 2025, belum ada kejelasan resmi terkait rilis chipset tersebut. Lantas, bagaimana kabar terbaru dari ambisi besar Xiaomi di ranah semikonduktor ini?

Kilas Balik: Ambisi Xiaomi Membangun Chipset Sendiri

Upaya Xiaomi dalam membangun System on a Chip (SoC) sebenarnya bukan hal baru. Pada tahun 2017, perusahaan ini sempat memperkenalkan SoC bernama Surge S1, yang menjadi pionir dalam usaha mereka membangun teknologi hardware sendiri. Meskipun tidak berlanjut ke generasi flagship berikutnya, Xiaomi tetap aktif mengembangkan beberapa chip khusus, seperti:

  • Surge C1 – Chip pemrosesan gambar (ISP)

  • Surge P1 & P2 – Chip pengisian daya cepat

  • Surge G1 – Chip manajemen baterai

  • Surge T1 – Chip komunikasi

Kehadiran chip-chip ini menunjukkan keseriusan Xiaomi dalam membangun fondasi teknologi internal yang solid.

Proyek Chipset ‘RING’: Potensi Besar, Tapi Masih Misteri

Pada tahun 2024, sempat beredar laporan internal bahwa Xiaomi tengah mengembangkan SoC baru dengan kode nama ‘RING’, yang diposisikan sebagai chip kelas atas untuk menyaingi Snapdragon 8 Gen 2. Bahkan, kabarnya Xiaomi turut menggandeng ARM dalam pengembangan ini, sebagaimana diungkapkan CEO MediaTek dalam wawancara bersama Counterpoint Research.

Blogger teknologi populer di Tiongkok, Digital Chat Station, juga mengungkap bahwa Xiaomi memusatkan perhatian pada tiga teknologi inti: sistem operasi (OS), kecerdasan buatan (AI), dan chipset.

Namun, hingga memasuki 2025, belum ada tanda-tanda perilisan chipset ‘RING’. Xiaomi pun belum memberikan pernyataan resmi terkait kelanjutan proyek ini.

Strategi Xiaomi 2025: Tetap Andalkan Qualcomm & Perkuat Ekosistem

Meskipun pengembangan chipset internal masih menjadi misteri, Xiaomi menunjukkan pendekatan yang lebih pragmatis dalam jangka pendek. Pada Oktober 2023, Xiaomi memperkenalkan Xiaomi 14 dan Xiaomi 14 Pro, menjadi smartphone pertama di dunia yang menggunakan Snapdragon 8 Gen 3 dari Qualcomm. Hal ini menegaskan bahwa untuk produk flagship, Xiaomi tetap mempercayakan performa pada mitra utamanya: Qualcomm.

Selain itu, Xiaomi juga memperkenalkan HyperOS, sistem operasi baru yang menggantikan MIUI. HyperOS dirancang untuk mendukung konektivitas lintas perangkat, termasuk smartphone, perangkat AIoT, hingga mobil pintar. Hal ini memperlihatkan fokus Xiaomi yang lebih luas, yakni menciptakan ekosistem digital yang terintegrasi.

Belajar dari Kasus OPPO: Hati-Hati Melangkah

Perlu dicatat bahwa langkah membangun chipset sendiri bukan tanpa risiko. OPPO sempat menjalankan proyek serupa melalui tim internal bernama ZHEKU, namun proyek itu dibubarkan karena alasan yang tidak diungkap ke publik. Xiaomi tampaknya mengambil pelajaran dari kasus tersebut dengan melangkah lebih hati-hati.

Kesimpulan: Apakah Xiaomi Akan Menjadi Pemain Baru di Perang Chipset?

Hingga saat ini, belum ada tanda pasti bahwa Xiaomi akan segera meluncurkan chipset ‘RING’. Namun, langkah-langkah strategis yang diambil—seperti menggandeng ARM, memperkuat OS sendiri, dan tetap berkolaborasi dengan Qualcomm—menunjukkan bahwa Xiaomi tidak asal melangkah.

Jika proyek chipset internal ini berhasil terealisasi di masa depan, maka Xiaomi bisa saja menjadi pesaing serius dalam peta persaingan SoC global, bersaing dengan nama-nama besar seperti Qualcomm, MediaTek, Apple, Samsung, Google, Huawei, hingga UNISOC.

Namun untuk saat ini, Xiaomi tampaknya lebih fokus memperkuat ekosistem dan pengalaman pengguna melalui teknologi yang sudah matang, sambil secara diam-diam membangun fondasi untuk lompatan besar berikutnya.

Sumber : Raihan Han, gsmchina

Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment