Pernahkah kita membayangkan, bagaimana jika seseorang datang membawa cinta… bukan dari masa lalu, bukan dari hari ini, melainkan dari masa depan?

Pertanyaan inilah yang membuka pintu bagi kisah film “Sore: Istri dari Masa Depan”—sebuah drama romantis bertabur fiksi ilmiah yang tak hanya memikat dari sisi cerita, tetapi juga menyentuh sisi terdalam perasaan manusia. Tayang perdana pada awal Juli 2025, film ini langsung menjadi perbincangan. Dalam waktu sembilan hari saja, lebih dari satu juta penonton memenuhi bioskop—bukti bahwa kisah cinta yang tak biasa masih sangat dirindukan publik.

Disutradarai oleh sineas muda berbakat, Sore mengisahkan tentang Dion, seorang pria dengan kehidupan sederhana yang mendadak jungkir balik setelah kehadiran seorang perempuan misterius. Ia muncul tiba-tiba, mengaku berasal dari masa depan, dan yang lebih mengejutkan lagi—mengaku sebagai istrinya sendiri.

Cerita berkembang tak hanya sebagai romansa antara dua orang asing yang dipertemukan waktu, melainkan juga menjadi ajang perenungan tentang pilihan, takdir, dan kemungkinan yang tak pernah kita pikirkan sebelumnya.

Dengan latar penuh elemen futuristik, film ini menyajikan lebih dari sekadar visual menarik. Ada ruang-ruang sunyi, kilatan teknologi, dan dialog-dialog sederhana yang menyimpan makna dalam—semuanya membentuk dunia di mana cinta dan logika berjalan beriringan, saling menantang dan saling menguatkan.

Namun kekuatan utama Sore justru ada di hal-hal yang sunyi—dalam tatapan dua tokohnya yang menyimpan tanya, dalam jeda-jeda waktu yang menyiratkan pilihan, dan dalam pertanyaan yang akan terus tinggal di kepala penonton:
“Kalau masa depan bisa datang menemui kita… apa yang akan kita lakukan?”

“Sore: Istri dari Masa Depan” bukan sekadar film. Ia adalah pengingat bahwa dalam hidup, kita tidak selalu diberi kesempatan kedua—tapi kalau datang, bahkan dari masa depan, apakah kita cukup berani untuk menerimanya?

Sumber : KapanLagi.com

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com